Misteri Air Bertuah Sendang Kamulyan di Sentolo Kulon Progo
Di Indonesia banyak mata air, kolam, atau sungai yang dianggap keramat karena bisa mendatangkan keajaiban bagi manusia. Salah satunya mata air Sendang Kamulyan yang berada di daerah Taruban Tuksono, Sentolo, Kulon Progo-Yogyakarta. Mata air ini dianggap memiliki tuah penyembuhan, artinya siapapun yang mengambil air di sini, pasti akan sembuh dari berbagai macam penyakit.
Menurut Sudiwiyono, juru kunci di Sendang Kamulyan. Tidak jelas siapa yang membangun mata air ini. Namun kata leluhurnya, Sendang Kamulyan dibuat oleh Sunan Kalijaga, salah satu dari sembilan wali syiar Islam di tanah Jawa. Namun ada satu tokoh sakral yang disucikan dan terkenal di Sendang Kamulyan, yakni: Kyai Kertayuda. Beliau tentu saja sudah meninggal sejak dulu kala. Beliau konon berasal dari lingkungan kerajaan Mataram.
Kyai Kertayuda disebut melakukan perjalanan spiritual hingga sampailah di Sendang Kamulyan. Di sana beliau bertemu orang yang sama passion hidup dengannya, yaitu: Kyai Sakrama. Oleh karena sama-sama menyukai spiritualisme dan ingin belajar lebih banyak ilmu spiritual, keduanya saling berguru. Tidak jelas siapa yang menjadi gurunya siapa. Namun jelas mereka bersahabat dekat dan belajar bersama. Perlu dicatat, Kyai Sakrama adalah leluhur jauh (mbah jauh) dari Sudiwiyono.
Kyai Kertayuda tidak pernah menikah seumur hidupnya. Ia seutuhnya mendermakan diri pada laku spiritual dan kemanusiaan. Beliau total melakukan memayu hayuning bawana, artinya adalah mempercantikan dunia agar indah secara lahir dan batin. Sebelum Kyai Kertayuda meninggal, beliau berwasiat, "lamun sesuk ragaku sirna, sukmaku sewanci-wanci bakal rene," "artinya adalah kelak bila ragaku mati, sukmaku sewaktu-waktu bakal datang ke sini."
Kyai Kertayuda menambahkan, "sapa wae sing nandhang perkoro, rene-o" artinya adalah siapapun yang memiliki masalah datanglah ke mari. Konon beliau siap membantu menyelesaikan masalah apapun itu. Yang sakit bakal bisa sembuh. Yang terjerat masalah utang piutang bakal bisa selesai. Dan yang ingin rejekinya lancar juga bakal dibantu oleh sukma Kyai Kertayuda.
Dari wasiat yang dituturkan dari mulut ke mulut menjadi dongeng dan mitologi masyarakat Jawa, khususnya Yogyakarta inilah pada akhirnya Sendang Kamulyan dianggap bertuah. Banyak orang datang ke sana untuk bertapa, berdoa, dan mengambil air di sendang yang bertuah itu.
Menurut Sudiwiyono, juru kunci di Sendang Kamulyan. Tidak jelas siapa yang membangun mata air ini. Namun kata leluhurnya, Sendang Kamulyan dibuat oleh Sunan Kalijaga, salah satu dari sembilan wali syiar Islam di tanah Jawa. Namun ada satu tokoh sakral yang disucikan dan terkenal di Sendang Kamulyan, yakni: Kyai Kertayuda. Beliau tentu saja sudah meninggal sejak dulu kala. Beliau konon berasal dari lingkungan kerajaan Mataram.
Kyai Kertayuda disebut melakukan perjalanan spiritual hingga sampailah di Sendang Kamulyan. Di sana beliau bertemu orang yang sama passion hidup dengannya, yaitu: Kyai Sakrama. Oleh karena sama-sama menyukai spiritualisme dan ingin belajar lebih banyak ilmu spiritual, keduanya saling berguru. Tidak jelas siapa yang menjadi gurunya siapa. Namun jelas mereka bersahabat dekat dan belajar bersama. Perlu dicatat, Kyai Sakrama adalah leluhur jauh (mbah jauh) dari Sudiwiyono.
Kyai Kertayuda tidak pernah menikah seumur hidupnya. Ia seutuhnya mendermakan diri pada laku spiritual dan kemanusiaan. Beliau total melakukan memayu hayuning bawana, artinya adalah mempercantikan dunia agar indah secara lahir dan batin. Sebelum Kyai Kertayuda meninggal, beliau berwasiat, "lamun sesuk ragaku sirna, sukmaku sewanci-wanci bakal rene," "artinya adalah kelak bila ragaku mati, sukmaku sewaktu-waktu bakal datang ke sini."
Kyai Kertayuda menambahkan, "sapa wae sing nandhang perkoro, rene-o" artinya adalah siapapun yang memiliki masalah datanglah ke mari. Konon beliau siap membantu menyelesaikan masalah apapun itu. Yang sakit bakal bisa sembuh. Yang terjerat masalah utang piutang bakal bisa selesai. Dan yang ingin rejekinya lancar juga bakal dibantu oleh sukma Kyai Kertayuda.
Dari wasiat yang dituturkan dari mulut ke mulut menjadi dongeng dan mitologi masyarakat Jawa, khususnya Yogyakarta inilah pada akhirnya Sendang Kamulyan dianggap bertuah. Banyak orang datang ke sana untuk bertapa, berdoa, dan mengambil air di sendang yang bertuah itu.
Post a Comment