Mitos Pulung Gantung Sebagai Pertanda Akan Ada Bunuh Diri
Nun jauh di Kabupaten Gunung Kidul sana ada sebuah mitos yang dipercaya. Mitos ini benar-benar mitos terseram dibandingkan yang lainnya karena menyangkut hidup dan matinya manusia. Mitos menyeramkan satu ini dinamakan Mitos Pulung Gantung. Melalui artikel ini akan dijelaskan segala sesuatu mengenainya.
Pulung Gantung adalah sebuah fenomena melesatnya sebuah bola api merah berekor di langit pada malam hari. Bola Api ini nampak bagaikan lintang kemukus atau dalam bahasa Indonesia disebut komet. Pulung Gantung ini benar-benar berwarna merah terang menyala dan hanya tampak sekilas saja karena melesatnya sangat cepat.
Bila ada seseorang yang melihat Pulung Gantung, dipercaya bahwa dirinya atau orang lain di dekatnya akan mengalami kematian tragis karena bunuh diri. Kematian itu hanya berselang singkat dari hari di mana Pulung Gantung terlihat. Sungguh menyeramkan, kan? Bayangkan bila yang melihat adalah diri kita sendiri. Dan selama berhari-hari, kita tak pernah mendengar ada keluarga, tetangga, kolega kita yang bunuh diri. Pasti pada saat itu kita akan berpikir bahwa mungkin saja diri kita sendiri yang akan mati.
Misalnya pada suatu hari, ada sepasang kekasih yang sedang berkencan. Kemudian mereka melihat Pulung Gantung bersama-sama. Biasanya ini pertanda bahwa hubungan yang mereka jalani tidak baik dan tidak layak dijalani. Itu adalah pertanda bahwa sebentar lagi hubungan mereka retak. Dalam kasus tragisnya, Pulung Gantung menyebutkan bahwa salah satu dari sepasang kekasih itu akan meninggal tragis karena bunuh diri.
Penulis pernah berbincang dengan rekan sesama penulis. Ia adalah seorang penulis novel terkenal. Semua seri novelnya menceritakan tentang kebudayaan Jawa. Penulis berinisial DS ini menceritakan bahwa Pulung Gantung benar-benar ada. Warnanya merah dan ia dipercaya oleh masyarakat lokal Gunung Kidul. Dan dikenal pula dalam kebudayaan Bali.
Jadi sebaik-baiknya berhati-hatilah bila menjumpai Pulung Gantung. Senantiasalah berdoa meminta perlindungan pada Allah. Sesungguhnya kematian tidak ada yang tahu kapan. Tapi Bila Allah sudah Menghendaki Izrail untuk mencabut nyawa, maka tiada yang bisa menghindarinya. Terlepas dari benar tidaknya Pulung Gantung, mitos tetaplah mitos. Menjadi produk filsafat dari sebuah kebudayaan.
Pulung Gantung adalah sebuah fenomena melesatnya sebuah bola api merah berekor di langit pada malam hari. Bola Api ini nampak bagaikan lintang kemukus atau dalam bahasa Indonesia disebut komet. Pulung Gantung ini benar-benar berwarna merah terang menyala dan hanya tampak sekilas saja karena melesatnya sangat cepat.
Bila ada seseorang yang melihat Pulung Gantung, dipercaya bahwa dirinya atau orang lain di dekatnya akan mengalami kematian tragis karena bunuh diri. Kematian itu hanya berselang singkat dari hari di mana Pulung Gantung terlihat. Sungguh menyeramkan, kan? Bayangkan bila yang melihat adalah diri kita sendiri. Dan selama berhari-hari, kita tak pernah mendengar ada keluarga, tetangga, kolega kita yang bunuh diri. Pasti pada saat itu kita akan berpikir bahwa mungkin saja diri kita sendiri yang akan mati.
Misalnya pada suatu hari, ada sepasang kekasih yang sedang berkencan. Kemudian mereka melihat Pulung Gantung bersama-sama. Biasanya ini pertanda bahwa hubungan yang mereka jalani tidak baik dan tidak layak dijalani. Itu adalah pertanda bahwa sebentar lagi hubungan mereka retak. Dalam kasus tragisnya, Pulung Gantung menyebutkan bahwa salah satu dari sepasang kekasih itu akan meninggal tragis karena bunuh diri.
Penulis pernah berbincang dengan rekan sesama penulis. Ia adalah seorang penulis novel terkenal. Semua seri novelnya menceritakan tentang kebudayaan Jawa. Penulis berinisial DS ini menceritakan bahwa Pulung Gantung benar-benar ada. Warnanya merah dan ia dipercaya oleh masyarakat lokal Gunung Kidul. Dan dikenal pula dalam kebudayaan Bali.
Jadi sebaik-baiknya berhati-hatilah bila menjumpai Pulung Gantung. Senantiasalah berdoa meminta perlindungan pada Allah. Sesungguhnya kematian tidak ada yang tahu kapan. Tapi Bila Allah sudah Menghendaki Izrail untuk mencabut nyawa, maka tiada yang bisa menghindarinya. Terlepas dari benar tidaknya Pulung Gantung, mitos tetaplah mitos. Menjadi produk filsafat dari sebuah kebudayaan.
Post a Comment