Cerita Misteri Jembatan Sambas yang Dianggap Keramat
Lolos Dari Serangan Jepang
Konon menurut penutur masyarakat setempat, jembatan Sambas ini luput dari serangan Jepang padahal mereka sudah berusaha membombardirnya.
Ceritanya seperti ini. Pada tahun 1941, Jepang mulai menyerang Indonesia (yang saat itu masih dibawah kuasa Belanda). Pada saat itu Jepang bermaksud menyerang markas Angkatan Udara Belanda yang terletak di Sanggau Ledo, daerah Kalimantan Barat. Selain itu, target lain dari operasi penyerangan ini adalah Jembatan Sambas sendiri, mengingat infrastruktur itu merupakan titik vital di . Sebanyak 27 pesawat tempur disediakan untuk eksekusi operasi.
Serangan terhadap Sanggau Ledo, tidak terduga sama sekali, sebab sampai saat itu belum ada kabar yang memberitakan telah terjadi serangan atas kota atau tempat lain di mana pun di seluruh Indonesia (Hindia Belanda).
Akan tetapi, kejanggalan pun terjadi. Jembatan dan jalan yang dibangun oleh Sultan Moehammad Tsafioeddin II ini tidak hancur, walaupun sudah sengaja ditargetkan oleh tentara Jepang. Konon entah mengapa lokasi yang dibombardir adalah di daerah hutan belantara, yang tidak ada orang di sana.
Belakangan dengar-dengar, ternyata tentara Jepang melaporkan bahwa mereka melihat ada kota maju di posisi yang sebetulnya hutan belantara. Jadi apa yang dilihat oleh tentara itu?
Jadi mereka salah menjatuhkan target, karena mereka mengira tentulah kota tersebut yang dihancurkan. Itu sebabnya Jembatan Sambas luput dari serangan Jepang.
Dipercaya bahwa orang Bunian yang memang memiliki hubungan erat dengan Kerajaan Sambas, sudah membantu melindungi daerah sana dengan mengecoh para tentara. “Orang-orang Bunian akan selalu menjaga Sambas untuk selamanya. Percayalah tak akan ada satu orang pun yang bisa menghancurkan sambas, kecuali seizin Yang Maha Kuasa,” tutur Hasan, kuncen keraton Sambas.
Post a Comment