Header Ads

Dugem Bersama Kuntilanak

Hay fans, jangan bilang dia lagi, dia lagi, soalnya aku sendiri juga lumayan bosen cerita aku kamu baca. Tapi mau gimana lagi namanya juga bagi pengalaman, terima apa adanya aja fans hahaha. Ya sudah aku mau cerita pengalaman gila ku lagi nih, baca yang benar jangan minta teman yang bacain kalau kalian takut.

“Let’s party now guys, let’s happy and enjoy tonigh!” Seru Disk Jockey (DJ) Putri Una, seorang FDJ yang tidak asing kita dengar lagi nama nya ini. “Aku ke toilet bentar ya, ada yang mau nitip nggak?” kata temanku Dimas pada kami. “Aku nitip rokok sampoerna mild satu dim” kata erik temanku yang gendut. “Dimas mau ke toilet bukannya mau ke indomaret!” kata temanku Novan pada Erik. “Fakk aku kira dia ke alfamart tadi” kata erik. “Sesukamu aja ndut terserah” kataku pada Erik. Tidak berapa lama lagi Dimas datang dengan wajah pucat dan keringat berceceran diwajah dan di lehernya.

“Kamu kenapa Dim kok kaya habis lari marathon gitu?” Tanyaku pada Dimas. “Zal sini deh gue mau ngomong sama kamu penting!” kata Dimas. Langsung aku beranjak menghampiri Dimas yang kayak orang panik itu. “Kamu kenapa sih fans kok bisa panik gini?” tanyaku. “Aku ngelihat kuntilanak di toilet zal dan dia bilang katanya dia nyari kamu” jawab Dimas. “Kamu serius? Kok dia kenal aku?” Tanyaku.

“Aku serius ngapain sih aku bohong sama kamu kaya gini!” kata Dimas. “Ya sudah kamu duduk aja biar aku ke toilet sendirian, kamu tenangin diri kamu dan rilex aja men jangan panik oke?” kataku pada Dimas. “Kamu hati-hati ya Zal jangan sampai ada apa-apa” kata Dimas. “Iya santai aja men kamu duduk aja gih” kataku sambil menuju arah toilet.

Baru saja sampai didalam toilet, kuntilanak yang Dimas katakan tadi sudah ada di depanku. “Kamu yang nama nya Rizal? tanya kunti itu. “Iya aku Rizal, kenapa dan ada perlu apa nyari saya? kataku. “Ini kunti sopan dikit napa ya bilang hay kek kasih salam kek atau apa kek biar agak akrab. Ehh kaga jadilah, mana ada kunti sopan” pikirku. “Aku teman mendiang adikmu Ryan, aku minta tolong sama kamu untuk bunuh satu orang yang sudah bunuh aku 3 tahun yang lalu di belakang club ini” kata dia.

“Maaf kalau bunuh bukan urusan saya soalnya nyawa orang bukan disaya melainkan di tangan Allah. “Jangan dibunuh, beri pelajaran aja lalu kasih ke polisi biar dihukum” Kata seseorang yang aku kenali dan ternyata itu Almarhum Ryan. “Vidia, cewek asal Surabaya yang bekerja disini sebagai dancer ditahun 2013 dan meninggal karena digauli lalu dibunuh, dialah Vidia fans” lanjut Ryan.

“Oke Vid kamu memang teman Ryan dan akan aku balaskan dendam kamu, nanti aku mau kamu jadi wanita biasa dan menghampiriku saat aku menari didepan DJ dan kamu tunjukkan orangnya padaku” kataku. “Oke fine, itu mudah bagi saya” kata dia. “Terus aku gimana?” kata Ryan. “Jagain toilet ya kamu jadi tameng aku lah fans kamu ini dari dulu kok lemot banget” kataku. “Fakk kamu nak, ya sudah buruan sana minggat kamu!” kata Ryan. Memang sih dulu pas Ryan masih hidup suka bully aku tapi semenjak dia meninggal dan arwahnya selalu bersamaku malah aku yang suka bully dia haha.

“Sorry lama ya, ada urusan dikit tadi di belakang” kataku pada temanku. “Oke santai aja men, DJ nya belom ada noh” kata temanku novan. “Gimana Zal? Ada apa tadi? Aku aman kan?” tanya Dimas. “Santai Dim semua clear dan kamu nggak ada sangkut pautnya, kamu diam aja jangan sampai cerita sama siapapun aja ya semuanya aku yang urus” kataku. “Oke Zal thanks sudah selametin aku tadi” kata Dimas.

Tidak berselang lama FDJ Putri Una pun datang dan siap membuat semua yang ada di club itu berjoget ria. “Gerak sekarang yuk aku nggak sabar nih meski masih say hello tuh bebeb aku haha” kata Erik. “Yee dasar, dia itu majikan kamu bukan bebeb kamu haha” ejek Novan ke Erik. “Bentar lagi aja nunggu music di play, habisin minuman ini dulu ajalah” kataku. Aku sih berharap biar teman-temanku mabuk sama Dimas juga biar nggak ada yang ikut campur sama masalahnya Vidia tadi.

“Hay boleh gabung nggak?” kata seorang cewek yang cantik dan manis pakai jeans sama jaket yang berwarna hitam. “Mari sini aku pangku haha” kata Erik. “Kamu cantik banget, nama kamu siapa?” tanya Novan. “Aku Vidia, dancer disini” kata cewek itu dan langsung aku ingat kalau dia adalah kuntilanak tadi. “Nama kamu siapa? Kamu ganteng banget sih” kata Vidia ke aku.

Belum sempat aku jawab karena aku masih berpikir pasti ini trik Vidia agar teman-temanku tidak curiga. “Dia Rizal, dia yang paling ganteng di antara kita Vid. Banyak yang bilang dia ganteng tapi kata nyokap aku masih ganteng aku daripada dia” Kata Erik. “Serah kamu ndutt” jawabku. “Sudah kalian joget semua aja, tuh Una sudah mau puter kaset tuh” kataku sambil nunjuk meja FDJ Una. “Let’s dance men, let’s happy and enjoy in this night!” seru Andri sama Novan ke teman-temanku yang lain.

Aku : yang mana orangnya?.
Vidia : santai aja lah Zal, dia masih di toilet.
Aku : Oh ya sudah nanti kalau dia sudah ada bilang.
Vidia : kamu ganteng juga ya, sayang aku sudah beda alam sama kamu dan kalau belum kamu sudah ada di pelukan aku.

Aku : untung aja beda alam ya haha tapi thanks.
Vidia : thanks buat apa?.
Aku : sudah bilang aku ganteng haha.
Vidia : haha iya thanks juga sudah mau bantu aku.
Ryan : gak ada kata thanks buat aku? ya sudah.
Aku : ehh fakk kamu ngagetin aja!.

Ryan : kamu masih lebay aja fans ahh kamu menang ganteng sama lebay sih pangkat kamu itu.
Aku : gapapa penting aku lebih ganteng dari kamu.
Ryan : aku juga ganteng cuma kalah dikit sama kamu.
Vidia : sudah-sudah kenapa sih malah ribut gini.
Ryan : kita gak pernah ribut Vid cuma gaya kita kalau bercanda memang gini haha.
Aku : iya benar makanya kamu jangan kaget Vid, tapi kagetlah sama dia (Ryan) kalau dia memang lebih jelek dari aku.
Ryan : fakkk serah kamu nakk.

“Itu dia orangnya pakai baju merah celana jeans itu, Vino namanya” kata Vidia. “Oke tunggu di belakang club sekarang, kamu juga fans tunggu disana aja” kataku ke Vidia sama Ryan. “Oke kalau ada masalah panggil namaku aja fans” kata Ryan. lalu aku menghampiri Vino yang hendak berjoget.

“Maaf apa benar kamu Vino?” tanyaku. “Iya kamu siapa ya?” tanya dia. “Aku Rizal, maaf sebelumnya kamu bisa ikut aku sebentar nggak Vin soalnya penting banget masalahnya” tanyaku. “Masalah apa ya?” tanya dia. “Ikut aku aja nanti kamu tau, beneran kalau nggak penting aku nggak nyamperin kamu kayak gini” kataku. “Tapi aku mau joget sama temanku itu” kata dia. “Sebentar 5 menit aja Vin tolong bantu aku, ayo bentar aja nanti kamu juga dapat uang kok” kataku. “Uang? ya sudah ayo sekarang aja” kata dia. “Ealah mata duitan nih bocah ternyata, dasar pembunuh mata duitan” pikirku lalu aku berjalan ke belakang club.

Aku : tolong kamu jujur, apa kamu kenal sama Vidia? Dia dulu dancer disini asal Surabaya yang kamu bunuh 3 tahun yang lalu.
Vino : kamu ngomong apa sih saya gak ngerti.
Aku : gak usah bohong, kamu jawab jujur aja!
Vino : kamu siapa berani-beraninya ikut campur urusanku? Vidia sudah mati 3 tahun lalu dan mayatnya sudah aku kubur!.

Aku : kamu kalau ngomong, asal nyerocos kayak knalpot bocor juga.
Vino : Diam kamu karena aku mau bunuh kamu sekarang juga!.
Aku : buktikan aja kalau kamu bisa menyentuh mataku, aku bakalan bersedia kamu bunuh tanpa kamu repot-repot melawanku, aku akan menyetor kepalaku kalau tangan kamu bisa menyentuh mataku.
Vino : banyak omong kamu!.

Akhirnya aku sama Vino berkelahi dan perkelahian usai. Vino terkapar di tanah sementara aku tidak terkena pukulan atau tendangan dia.
Vidia : apa kamu masih ingat aku, pembunuh?.
Vino : Vidia? ini nggak mungkin pasti aku mimpi.
Vidia : ini nyata Vin, aku Vidia yang kamu bunuh 3 tahun yang lalu disini. Aku akan menuntut balasku yang dulu!.

Vino : tolong Vid maafkan aku, aku menyesal karena sudah bunuh kamu. Aku cuma mau kandungan kamu gugur malah kamu kehabisan darah pas kamu sengaja aku jatuhin disini dulu.
Ryan : wah gila kamu, cewek kamu hamili lalu kamu bunuh. Kamu hewan apa manusia sih?.
Aku : ssttt diam fans kamu selalu aja ikutan masalah orang lain.
Ryan : sirik aja kamu fans, Vidia tadi cantik sekarang kok jelek ya pake seragam kuntilanak?.
Lanjutan dari Dugem Bersama Kuntilanak men, langsung ke isinya aja ya soalnya aku malas kalau kenalan sama kalian haha.

Vidia : tenang aja Yan nanti aku cantik lagi kok, tapi aku harus nuntut balas dulu sama ini pembunuh!.
Aku : sudah Vid biar diurus dan dihukum sama pihak polisi aja, kamu sabar aja jangan gegabah begini.
Vidia : diam kamu Zal, kamu jangan melarang aku dan jangan ikut campur urusan ini!.
Ryan : eh kenapa kamu bentak kakak ku? Dia sudah bantu kamu dan sudah dipihak kamu kenapa kamu bentak dia? Kamu mandang aku disini nggak?.

Vidia : sorry Zal aku kelewatan tadi, maaf jangan masukin hati ya.
Aku : iya gak apa-apa tapi jangan gegabah gini, masih ingat perjanjian yang aku katakan pas di toilet tadi kan?
Ryan : gimana sih kamu Vid sudah dibantu malah kayak gini, ingat janji yang tadilah aku gak mau kalau orang ini kamu yang bunuh.
Vino : maafkan aku Vid, aku menyesal sekali sudah membunuh kamu disini.
Aku : terlambat kawan, kamu mau lapor sendiri ke polisi atau kamu yang dikubur disini?.
Vino : baik aku akan lapor sama polisi tapi jangan bunuh aku disini, tolong maafkan saya.

Aku : omonganmu kami pegang, kalau kamu macam-macam aku nggak tau lagi nanti kita bunuh kamu apa enggak.
Vidia : Ryan, tolong sembunyikan dia di sebuah tempat yang bikin dia susah kemana-mana dan nggak bisa buat kabur, kita dugem dulu aja biar lebih enjoy.
Ryan : oke gampang, tunggu sebentar dan kalian tutup mata kalian sama kamu juga Vin!.
Vino : mau di taruh mana saya nanti? Tolong jangan taruh saya di tempat jauh, maafkan saya.
Vidia : kamu sudah aku maafkan Vin tapi kamu harus dipindahkan agar kamu tidak bisa kemana-mana. Sekarang tutup mata kamu!.
Vino : baik-baik aku tutup mata sekarang.

Saat aku mulai membuka mata, Vino sudah tidak ada selain Vidia dan Ryan yang aku lihat saat itu.
Vidia : masuk yuk sudah kelewatan lama nih kita.
Ryan : ayo tapi kita ganti seragam dulu mendingan, masa mau dugem dengan pakaian lusuh kayak gini dan kamu pakai daster putih kotor gitu?.
Vidia : sialan kamu Yan, bentar aku ganti pakaian dulu.
Aku : aku masuk duluan nanti teman-teman yang lain nyari aku gimana?.
Ryan : ya sudah sana masuk duluan aja kita nyusul nanti.

Oh iya sampai aku lupa, teman-temanku yang tadi adalah teman sekolah SMA yang artinya tidak ada satu orangpun yang kenal sama adik ku Ryan saat adik ku masih hidup dulu.

Aku : maaf guys lama ya, masih telpon bentar aku tadi.
Novan : gak apa-apa kok Zal santai aja, Vidia mana?.
Erik : oiya Vidia mana Zal? kamu jual ya?.
Aku : gila kamu Rik mana mungkin aku jual orang.
Andri : hahaha dasar memang Erik itu Zal jadi maklum aja kalau dia antara mabuk sama sadar sama aja.

Aku : haha bener kamu Ndri, vidia ada noh di toilet tadi katanya. Eh Dimas mana?.
Novan : Dimas tadi sudah minta ijin tidur bentar katanya sudah agak mabuk, tadi aja dia bilang sama kita kalau dia lihat kuntilanak di toilet haha man ketara banget kalau dia mabuk. Mas Ada kuntilanak disini, apa itu kunti mau ikutan dugem juga haha.

Aku : hahaha sudah mabuk palingan dia, sudah kita joget aja biar Dimas tidur aja.
Erik : let’s joget men!.
Andri : hu dasar.
Erik : biarin, sirik aja kamu.
Aku : Rik? Apaan tuh?
Erik : kamu ganteng kok bodoh sih Zal hmm kamu gak mabuk kan?.
Aku : fakkk kamu rik, enggak lah belum mabuk aku. Sudah joget aja yuk kok malah pada berisik.

Sementara itu dari kejauhan nampak Ryan Dan Vidia berjalan bersama, mendekati aku dan teman-temanku.
Vidia : hay guys maaf ya tadi lama soalnya ada masalah sedikit.
Erik : iya gak apa-apa Vid, kamu tadi ganti pakaian juga kok sekarang kamu pakai rok?.
Vidia : eh iya tadi soalnya celanaku basah hehe jadi aku ganti baju sekalian aja.
Aku : eh guys kenalin nih adik aku namanya Ryan.

Ryan : Aku Ryan adiknya Rizal.
Novan : aku Novan.
Andri : aku Andri.
Erik : aku Erik, kami semua teman sekolah dan sekelas Rizal. Ada satu lagi tapi dia sudah mabuk, Dimas namanya.
Ryan : ohh iya gak apa-apa biar aja tidur, ya sudah silahkan dilanjut jogetnya.
Aku : kenapa kamu nggak joget fans?.
Ryan : gak apa-apa fans aku duduk disana aja.
Aku : kenapa sih? Ayolah aku belum lihat kamu joget atau nari sama sekali.
Ryan : aku gak bisa joget atau nari, makanya aku duduk aja.
Aku : haha serious fans? sudah ikut aja nanti aku ajari kamu nak gimana caranya joget.
Ryan : hahh ya sudah ayo, terserahlah.

Selama kami berjoget ria bersama alunan music dark FDJ Putri Una, masih ada keganjilan yang aku rasakan yaitu masa aku harus joget berdua bersama Vidia yaitu kuntilanak mantan dancer di club ini yang sudah meninggal 3 tahun yang lalu?. Apa boleh buat aja lah, kata Ryan juga kalau Vidia suka sama aku dan aku pun tidak sanggup membalas perasaannya dengan alasan sudan beda alam dan aku pun sudah punya pacar juga. Untung Vidia mau terima alasanku, Sekarang malah Ryan yang suka sama itu kuntilanak. Sesaat pesta telah usai, kami kembali eksekusi Vino lagi dengan cara memanggil dia ke hadapan kami.

Aku : sekarang aku antar kamu ke kantor polisi, nanti kamu sama adik ku masuk ke dalam dan kamu harus bicara jujur tentang masalah ini.
Vino : baik nanti aku bilang sama polisi tapi jangan pindah aku kesana lagi soalnya banyak hantu dan disana dingin.
Aku : kamu pindah kemana dia tadi fans?.
Ryan : ke kuburan desa sebelah yang terkenal angker itu haha maaf Vin terpaksa aku melakukan itu supaya kamu juga jera dan kapok.

Vino : iya gak apa-apa kok aku ngerti juga, yang penting kalian sudah maafin aku itu aja sudah buat aku tenang, apalagi kamu Vid.
Vidia : iya Vin tapi kamu harus janji setelah ini jangan kamu ulangi perbuatan kamu ini.
Ryan : iya men kamu tobat aja mendingan, jangan ngelakuin hal bodoh yang bisa bikin orang lain celaka.
Aku : iya benar apa yang dikatakan adik ku Vin, ya sudah kamu ke kantor polisi sama Ryan biar kamu tidak bohongi kami. Ya sudah aku pulang dulu fans, aku tunggu kamu dirumah cepetan nanti!.

Ryan : aku tau kamu kangen aku fans tapi jangan jujur disini, aku malu soalnya aku nggak homoan.
Aku : Fakk serah kamu nak, aku pulang!.
Vidia : Zal thanks banget sudah mau bantu aku, thanks sudah mau buat aku senang hari ini meski ini yang terakhir. Makasih ya Zal makasih banget (Sambil Vidia nyium pipiku).
Aku : iya sama-sama Vid, aku senang bisa bantu kamu apalagi kamu kan teman Ryan. Ya sudah aku balik dulu soalnya gak enak ditunggu temanku juga tuh. Ya sudah bye ya.

Vidia : iya hati-hati nanti kalau aku maen ke rumah kamu sama Ryan boleh kan?.
Aku : boleh aja sih tapi jangan nakut-nakuti keluarga aku haha.
Vidia : haha enggak lah, ya sudah balik sana Zal.
Ryan : tunggu aku nanti fans, kamu jangan tidur dulu.
Aku : siap komandan, aku tunggu dikamar.

Lalu aku bersama 4 temanku tadi pun langsung tancap gas pulang ke rumah masing-masing dan mulai beristirahat. Rasa aneh masih menyelimutiku, aneh sekali rasanya dicium kuntilanak. Rasanya ada bau wangi bunga melati yang selalu aku hirup selama 7 hari saat aku dicium Vidia dan pipiku rasanya dingin selama 7 hari juga. Sampai saat ini pula ada 1 teman bermalam selain Ryan yaitu Vidia. Tapi kebersamaan kami sama Vidia tidak berlangsung lama setelah mayat Vidia yang Vino kubur di belakang area Club di pindahkan jasadnya sama pihak kepolisian di pindahkan dan dikuburkan secara layak.

Demikian men cerita ku saat dugem sama Vidia, cewek dancer sebuah club di kotaku berasal dari Surabaya yang dibunuh pacarnya sendiri karena hamil diluar nikah dan arwahnya gentayangan menjadi kuntilanak penuntut balas ini. Sebenarnya sih aku takut juga bantu masalah Vidia itu tapi mau gimana lagi soalnya aku juga kasihan sama dia.
Sumber : cerita-hantu.com

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.