Header Ads

Kasrin Si Tukang Becak Naik Haji Secara Ajaib, Dikabarkan Hilang Di Rembang Tiba-tiba Berada Di Makkah

Nama Kasrin, tiba-tiba saja menjadi pembicaraan khalayak ramai. Pasalnya, Tukang becak yang bernama lengkap Kasrin bin Sumarto (60), warga Dukuh Gembul, Desa Sumberejo, Kecamatan Pamotan, Kabupaten Rembang Jawa Tengah ini tiba-tiba berangkat naik haji secara ajaib. Dia berangkat haji tanpa pernah melalui pendaftaran.




Kasrin Si Tukang Becak Ini Naik Haji, Menghilang di Rembang Muncul di Makkah. FOTO Jumiati, istri Kasrin, menunjukkan foto suaminya yang saat ini diketahui berada di Mekkah untuk menunaikan ibadah haji, meski tidak pernah mendaftarkan diri secara resmi. (Koran Muria)

Kisah aneh tapi nyata ini sontak menghebohkan para tetangga dan saudaranya. Termasuk teman-temannya menarik becak sehari-hari di wilayah Lasem, Rembang.

Warga menduga Kasrin bisa naik haji secara ajaib karena dibantu makhluk lain. Bahkan, hingga hari ini Kasrin masih berada di Makkah, bersama jutaan jamaah haji lainnya untuk menyempurnakan rukun Islam.

Sebagian besar tetangga Kasrin tak percaya jika Kasrin telah naik haji dan kini berada di Makkah. Perangkat Desa Sumberejo, Siwoyo, mengaku bingung dengan kejadian ini.

"Saya memang heran. Selama ini tidak pernah terdengar kabar Kasrin hendak menunaikan ibadah haji. Kapan mendaftarnya juga tidak diketahui, termasuk juga tidak pernah ikut dalam manasik haji," terangnya.

Siwoyo merupakan tetangga satu RT dengan Kasrin. Dia sebagai perangkat desa mengaku tak pernah dimintai tolong untuk urus administrasi pendaftaran haji si Kasrin itu.

”Baik mulai dari desa maupun ke tingkat lainnya. Itu yang membuat heran kami. Karena kalau memang berangkat haji, biasanya kan mengurus surat-surat terlebih dahulu. Ini tidak ada sama sekali,” terangnya.

Awalnya, Malam itu Selasa (23/8/2016) Siwoyo bersama ratusan warga termasuk Kasrin turut mengantarkan calon jamaah haji dari desa Sumberejo yang akan berangkat haji.

Disinilah keanehan mulai terjadi. Kasrin yang diketahui tidak memakai seragam haji, tiba-tiba dikabarkan hilang.

Dia hanya pergi dengan membawa kemeja putih, celana hitam, peci, dan tas kecil saja.

"Pokoknya jauh dari gambaran orang yang mau haji," ungkapnya.

Serasa tak masuk akal. Kasrin bisa begitu cepat sampai ke Makkah, mendahului rekan-rekan jamaah haji lainnya dalam satu 'kloter' kala itu.

Kepala Desa (Kades) Kalitengah, Kecamatan Pancur, Ansori yang juga masih kerabat Kasrin, juga dibuat heran dengan kejadian ini.

Ia heran bukan kepalang karena tidak percaya Kasrin yang masih pakdenya itu tiba-tiba saja berangkat haji, bahkan malam itu Ansori berada di samping Kasrin hingga di Masjid Lasem.

Bahkan tas kecil milik Kasrin, dibawa olehnya. "Waktu menunggu keberangkatan rombongan, tiba-tiba perut saya mules."

"Saya lantas minta kerabat saya lainnya bernama Lutfi, untuk menunggu pakde. Hanya saja, saat bersama Lutfi itu, pakde bilang akan keluar masjid."

"Alasannya beli rokok. Waktu dibuntuti Lutfi, tiba-tiba saja Pakde Kasrin sudah tidak ada. Dia menghilang begitu saja,” paparnya.

Saat sedang mencari Kasrin itulah, Ansori diberitahu bahwa orang yang dicarinya ada di bagian selatan Masjid Lasem.

Tidak lama dicari ke lokasi tersebut, ada yang mengatakan jika Kasrin sudah naik bus rombongan haji asal Kecamatan Kragan/Sarang.

Dia terlihat duduk di belakang sopir bus. Bahkan sempat melambaikan tangan berpamitan.

Keanehan lain muncul, karena sekitar pukul 23.00 WIB, Kasrin diketahui menelepon keluarganya dan mengatakan sudah sampai di Gedung Haji Rembang, tempat jamaah haji seluruh kabupaten Rembang berkumpul.

Dia bilang siap untuk diberangkatkan ke Asrama Haji Donohudan Solo. Padahal, waktu itu rombongan haji dari Masjid Lasem belum berangkat.

"Soalnya, pemberangkatan haji malam itu memang akan dilakukan pukul 01.30 WIB," terang Ansori.

Ansori makin kebingungan, karena sekitar pukul 01.30 WIB, atau pada Rabu (24/8/2016), Kasrin menelepon bahwa dirinya sudah akan berangkat ke Makkah.

Tepatnya, Kasrin mengatakan sudah naik pesawat. Dia juga menceritakan jika duduk bersama empat orang jamaah calon haji lainnya.

”Gimana tidak bingung. Dia menelepon dan bilang ada di dalam pesawat. Padahal, setahu saya kalau di dalam pesawat, semua telepon kan harus dimatikan."

"Tapi dari suara-suara di pesawat, terdengar ada pramugari yang menawarkan makanan, memakaikan sabuk pengaman. Terdengar jelas," terangnya.

Keanehan makin menjadi-jadi. Dua hari usai keberangkatan, Kasrin mengaku sudah berada di Makkah.

Bahkan, Kasrin menelepon dirinya dan mengatakan akan pulang sebentar. Dirinya akan pulang sebentar, karena ada keluarga yang menginginkan dirinya pulang.

"Dia bilang ke saya, tunggu di jalan Lasem jam 11. Pas saya tunggu. Eh, benar. Pakde saya itu tiba-tiba datang membawa kardus besar."

"Isinya teko, cangkir, dan perabotan rumah tangga khas Timur Tengah. Yang biasa dibawa oleh-oleh haji pokoknya. Habis itu, pakde saya hilang lagi," jelasnya.

Ansori mengatakan dirinya heran kenapa semua proses yang dijalankan Kasrin berhaji, tidak seperti calon haji lainnya.

Bahkan, penggunaan telepon genggam untuk menghubungi keluarga di Indonesia, juga masih menggunakan nomor yang sama saat di Rembang.

"Saya juga pusing kalau mikirin pakde saya itu, entah bagaimana itu maksud pakde saya gak tahu" pungkas Ansori.

Dihubungi secara terpisah, Kepala Kantor Kemenag Rembang, Atho'illah, mengatakan pada tahun ini terdapat 791 jemaah haji yang terdaftar di Kantor Kemenag Rembang. Dari jumlah tersebut, menurut dia, tidak ada nama Kasrin.

Sehingga, ditandaskan, dapat dipastikan Kasrin tak berangkat haji melalui pendaftaran di Kantor Kemenag setempat.

"Ditanya beliau berangkatnya bagaimana, saya juga belum bisa menjawab. Yang jelas, dari 791 daftar jamaah di sini, tak ada nama beliau," kata Atho'illah kepada Tribun Jateng, Minggu (12/9).

Disinggung apakah ada kemungkinan Kasrin berangkat dengan mendaftar melalui Kantor Kemenang di wilayah lain, Atho'illah juga tak dapat memastikan. Pun demikian apakah Kasrin termasuk dalam rombongan jamaah haji ilegal yang saat ini sedang ramai diperbincangkan, juga tak dapat dipastikan.

"Kalau mendengar cerita yang beredar, sepertinya ini di luar logika," ucapnya.

Diterangkan, untuk dapat memasuki pesawat terbang bersama calon jamaah haji lain, seseorang harus bisa menunjukkan paspor, visa, dan persyaratan lain yang telah ditentukan. Sehingga, kecil kemungkinan Kasrin terbang satu pesawat dengan calon jamaah haji lain asal Rembang.

"Logikanya seperti itu, tapi kan belum dapat dipastikan dikonfirmasi langsung ke beliaunya," tuturnya.

Ditegaskan Atho'illah untuk menelusuri dan meluruskan cerita-cerita yang saat ini ramai diperbincangkan, pihaknya akan mendatangi kediaman Kasrin, setelah yang bersangkutan pulang dari tanah suci.

"Ya nanti kalau beliau sudah pulang, kembali ke rumah, kami akan menemui beliau, mendengar langsung cerita dari beliau seperti apa," tuntasnya.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.