Kisah Nyata : 40 HARI MENJELANG AZAL
Sebelumnya dia juga dia pernah bekerja di tempat lain di perusahaan-perusahaan yang berhubungan dengan Sinyal dan Tower, selalu berpindah-pindah tempat kerja. Namun selalu endingnya fitnah yang membuatnya mundur dan atau di PHK. Selalu begitu dari setiap pindah perusahaan tempatnya ia bekerja dan akhirnya memilih membuka usaha warnet sendiri bersama istrinya dengan modal menggadaikan BPKB motor. Hidup dalam kontrakan ukuran 5 x11 yang dibagi dua antara warnet dan tempat tinggal dan istrinya sabar mendampingi sekalipun dalam pernikahannya belum dikaruniai keturunan.
Suatu hari datanglah Sahid dengan segudang cerita sedih, aku menanggapinya, salah satu cerita dia bahwa semalam ada mahluk besar nongkrong atas dietalase, hitam berbulu dan lalu menghilang, tapi dia bilang kalo melihat wujud seperti itu sudah biasa dan sebelum-sebelumnyapun sering, bahkan dia merasa selalu diikuti oleh mahluk yang entah siapa, kemanapun ia pergi, bahkan seringkali juga dia tanpa sengaja menemukan benda-benda pusaka seperti keris kecil, batu, dll tanpa disengaja jika dalam suatu perjalanan.
" Manusia wajib syareat, setiap kesulitan pasti ada sebab dan setiap sebab kesulitan biasanya ada amaliah kita pemicunya..." kataku ketika itu dan saya mengajaknya silaturahmi ke seorang kyai untuk mendapat nasehatnya dan mencari solusi dari apa yang terjadi.
Didampingi istrinya, sebagai awalan aku sampaikan cerita hidupnya ke kyai tersebut, dan kyai tersebut berujar memberi wejangan dan asal mula kesulitannya dengan melihat secara bathin, " Segala penyakit datang dari Allah, namun siapa yang menjadi perantara datangnya bisa dari malaikat, manusia, jin dan syetan...." ucap beliau, lalu diteruskan dengan wejangan lainnya agar solusinya dapat teratasi, dan sebagai penutup kyai itu bilang, " Buang saja, ini ujian buat mu, tanpa sadar kamu sudah membelinya tapi tanpa sadar juga kamu mengabaikan, dia selalu ganggu, ga senang kalo lihat kamu maju, ga seneng liat kamu bahagia, hawatir membawa celaka buang saja, lalu mohon maaf kepada Allah..... ".
14 hari berselang, saya mampir kekontrakannya, lau aku tanyakan kepadanya, apakah sudah dilaksanakan sesuai nasehat kyai itu, " Ga sempet kang, sibuk, bahkan istri saya juga ga bisa, sebab harus nunggu warnet dan kecapean sebab warnet tutup ampe jam 10 malam..." sambil senyum-senyum.
30 hari berselang aku ke tempatnya lagi sepulang dari kota Bandung untuk anter barang pesanannya yaitu part untuk tambahan unit warnetnya. Lalu sekedar mengingatkan aku tanyakan lagi, apakah sudah dilaksanakan apa yang dinasehatkan kyai itu dan jawabannya masih " belum ".
Waktu itu hari minggu, dia datang bareng istrinya ke toko, setelah basa basi dia permisi sebentar, " Mau kemana.... ?" kataku dan dia bilang mau ke warung kopi sebentar. Istrinya duduk sambil cerita bahwa tadi hampir saja kecelakaan, bahkan sudah 3 kali kejadian itu sejak 1 bulan ini, sedangkan kejadian yang pertama malah menghindari seseorang yang hampir tertabrak motornya, tetapi dicari tidak ada orangnya, waktu malam-malam.
40 hari berselang, FB ku ada yang inbox, ternyata Sahid, sekitar jam 11 malam, dia bilang besok mau ke toko beli part komputer ada pesanan orang. Aku tidak bales sebab itu saya anggap pemberitahuan saja, biasanya saya bales pake sms besoknya sambil konfirmasi jadi apa tidak ke toko.
Yang ditunggu tak datang, sampai magrib menjelang, aku sms dan telepon ga aktif, lalu aku abaikan barangkali sibuk dan ada keperluan yang lebih penting. Namun besoknya pagi-pagi aku ditelepon istrinya dan di sms kakaknya bahwa Sahid meninggal dunia selepas sholat magrib dalam posisi duduk selesai tunaikan sholat. Innalillahi wa innailaihi rojiun.
Saya yakin, dia meninggal khusnul khotimah, dalam keadaan baik dan sahid memperjuangkan sebuah kehidupan agar lebih baik. Allah beritakan sebelumnya dengan tanda-tanda kepadanya 40 hari sebelum azal menjemput dam sebagai bahan renungan buat kita juga dan dia berupaya dan berusaha memperjuangkan kondisinya kehidupannya agar lebih baik dengan tenaga dan fikirannya untuk mencapai sebuah tujuan bahagia dunia dan akhirat semasa hidupnya.
Selamat jalan Sahabatku, teriring do'aku dan sahabat semua, semoga Allah beri ampunan dan menerima amal baikmu. Mohon diaminkan. Aamiin.
Wallahu a'lam bissawab.
Pengarang / Penulis : By Bagus Computindo
Saya ceritakan ini saat saya di Lembang dan lihat baik-baik ada apakah di video ini...
[embedded content]
Post a Comment