Misteri Terbongkar! Bangsawan Korban Titanic Selamat karena Menyuap
Pasangan bangsawan korban selamat Kapal Titanic, Lady Lucy Duff-Gordon dan Sir Cosmo Duff-Gordon diketahui terhindar dari insiden kapal karam karena menyuap petugas penyelamat.
Hal ini terlihat dari dua lembar surat yang ditulis bangsawan itu di London satu bulan setelah bencana. Surat itu berisi permintaan kepada kru kapal agar tidak kembali menyelamatkan penumpang lain saat mereka dalam sekoci. Padahal, sekoci itu muat 40 penumpang sementara saat itu hanya 12 penumpang termasuk bangsawan penumpang kelas satu itu.
Atas beredarnya surat tersebut, keduanya lalu dipanggil untuk memberikan kesaksian sebelum penyelidikan oleh British Wreck Commissioner dimulai, pada Mei hingga pertengahan Juli 1912.
Kapal Titanic yang digadang-gadang paling megah dan tidak bisa karam pada masanya itu tenggelam setelah menabrak gunung es di perairan pulau Newfoundland di Kanada pada 15 April 1912. Insiden itu hingga saat ini dikenang sebagai kecelakaan pelayaran paling mengenaskan sepanjang sejarah. Sementara itu, rumah lelang di New England, RR Auction, menaksir surat itu akan laku sekitar Rp 75 juta dan penawaran mulai dibuka 22 Januari di Boston.
“Kami disebut telah melakukan kesalahan. Kami sangat malu diterpa kabar ini,” tulis Duff-Gordon dalam suratnya.Lady Lucy Duff-Gordon dan Cosmo beberapa bulan kemudian menjalani pemeriksaan di hadapan petugas penyelidik kecelakaan kapal Titanic. Namun pada akhirnya, investigator tak menemukan bukti pasangan tersebut telah menyuap.
Dalam surat kemarahannya itu, Lady Lucy Duff-Gordon juga mengungkapkan bahwa Cosmo kala itu sangat terpukul diterpa isu miring tersebut. Terlebih, banyak orang yang menggunjing mereka karena kabar penyuapan itu.
Surat kuno tersebut segera dilelang oleh RR Auction of Boston di New England pada 22 Januari 2015 mendatang. Diperkirakan, lembaran kertas berisi pesan dari si bangsawan itu bakal terjual sekitar US$ 6 ribu atau Rp 75 juta.
Kapal Titanic tenggelam di Samudera Atlantik Utara pada 15 April 1912 setelah menabrak gunung es. Lebih dari 1.500 penumpang dan awak kapal tewas. Sebagian besar korban tewas karena tidak tahan suhu air yang dingin.
BACA: Misteri Dibalik Tenggelamnya Kapal Titanic Satu Abad Lalu
Di masa Titanic dibangun, beda antara si kaya dan si miskin sangat terasa. Sebagian adegan dalam film Titanic yang menggambarkan perbedaan status sosial memang benar adanya. Walau begitu, benar tidaknya ada suap pada kru kapal untuk memberikan sekoci pada penumpang kaya masih abu-abu. Jika memang benar kru kapal disuap dan tidak mau menaikkan penumpang lain dalam sekoci yang sudah dibayar, tentunya sangat disayangkan. Sebab tugas dari kru kapal adalah melakukan penyelamatan tanpa memandang status sosial korban. [HP/Sebarkanlah.com – Berbagai Sumber]
Atas beredarnya surat tersebut, keduanya lalu dipanggil untuk memberikan kesaksian sebelum penyelidikan oleh British Wreck Commissioner dimulai, pada Mei hingga pertengahan Juli 1912.
Kapal Titanic yang digadang-gadang paling megah dan tidak bisa karam pada masanya itu tenggelam setelah menabrak gunung es di perairan pulau Newfoundland di Kanada pada 15 April 1912. Insiden itu hingga saat ini dikenang sebagai kecelakaan pelayaran paling mengenaskan sepanjang sejarah. Sementara itu, rumah lelang di New England, RR Auction, menaksir surat itu akan laku sekitar Rp 75 juta dan penawaran mulai dibuka 22 Januari di Boston.
“Kami disebut telah melakukan kesalahan. Kami sangat malu diterpa kabar ini,” tulis Duff-Gordon dalam suratnya.Lady Lucy Duff-Gordon dan Cosmo beberapa bulan kemudian menjalani pemeriksaan di hadapan petugas penyelidik kecelakaan kapal Titanic. Namun pada akhirnya, investigator tak menemukan bukti pasangan tersebut telah menyuap.
Dalam surat kemarahannya itu, Lady Lucy Duff-Gordon juga mengungkapkan bahwa Cosmo kala itu sangat terpukul diterpa isu miring tersebut. Terlebih, banyak orang yang menggunjing mereka karena kabar penyuapan itu.
Surat kuno tersebut segera dilelang oleh RR Auction of Boston di New England pada 22 Januari 2015 mendatang. Diperkirakan, lembaran kertas berisi pesan dari si bangsawan itu bakal terjual sekitar US$ 6 ribu atau Rp 75 juta.
Kapal Titanic tenggelam di Samudera Atlantik Utara pada 15 April 1912 setelah menabrak gunung es. Lebih dari 1.500 penumpang dan awak kapal tewas. Sebagian besar korban tewas karena tidak tahan suhu air yang dingin.
BACA: Misteri Dibalik Tenggelamnya Kapal Titanic Satu Abad Lalu
Di masa Titanic dibangun, beda antara si kaya dan si miskin sangat terasa. Sebagian adegan dalam film Titanic yang menggambarkan perbedaan status sosial memang benar adanya. Walau begitu, benar tidaknya ada suap pada kru kapal untuk memberikan sekoci pada penumpang kaya masih abu-abu. Jika memang benar kru kapal disuap dan tidak mau menaikkan penumpang lain dalam sekoci yang sudah dibayar, tentunya sangat disayangkan. Sebab tugas dari kru kapal adalah melakukan penyelamatan tanpa memandang status sosial korban. [HP/Sebarkanlah.com – Berbagai Sumber]
Post a Comment