Setan Kerdil Penebar Penyakit
Tapi punya rambut panjang dan bertaring yang menyebarkan penyakit seperti penyakit bisul atau cacar yang setelah benjolan bisul itu pecah maka mati juga orang yang menderita penyakit itu. Menurut ayahku kalo orang dahulu menyebut setan kerdil itu setan encot empes. Karena setan itu keliling kampung dengan bersuara atau mendendangkan suara encotempes.
Bahkan yang menyeramkan lagi setan itu keliling bergerombolan dan setiap rumah yang didatangi setan itu pasti ada yang kena sakit dan akhirnya meninggal dunia. Bayangkan saja, menurut ayahku ada 3 sampai 4 remaja belia yang meninggal dalam seminggu. Sampai teman ayah sebayaku tinggal beberapa saja yang tersisa. Menurut orang pintar di kampung ayahku, itu adalah orang yang menuntut ilmu hitam yang ingin mencari kekayaan dengan minta tumbal anak remaja di kampung ayahku untuk tumbalnya.
Sampai akhirnya ada orang pintar yang bilang kalo ada korban punya penyakit itu. Orang itu tidak boleh tidur di waktu malam, hasilnya ayahku selamat dan sembuh dari penyakit itu hanya meninggalkan luka di wajah ayahku seperti bekas cacar yang tidak bisa hilang. Setelah warga resah dengan gangguan setan di kampung itu akhirnya warga memutuskan untuk waktu malam tidak ada yang boleh tidur.
Dan membagi tugas untuk ronda dan selalu berjaga-jaga. Sampai ketika ayah dari ayahku atau kakek ku ikut ronda akhirnya benar terlihat ada segerombolan anak kerdil yang keliling kampung dan dengan keberanian kakek dan teman rondanya ingin menangkap setan kerdil itu. Akhirnya setan itu di dekati dan alhasil gerombolan setan kerdil itu hilang dengan sekejap.
Setelah penjagaan ronda itu berlangsung setiap hari, setan itu tidak muncul lagi dan tidak ada korban lagi semenjak itu. Tapi banyak yang mengetahui kalo gerombolan setan itu memang selalu pindah-pindah kampung. Setelah dikampung itu sudah cukup korban maka setan itu pindah mencari korban di kampung selanjutnya. Setelah setan itu di pastikan sudah pergi, kampung ayahku pun juga tidak ada penyakit itu lagi. Hanya saja masih tersisa kenangan duka kata ayahku karena banyak sekali teman ayahku yang meninggal waktu itu.
Post a Comment