Ahli Kubur Menangis Karena Pernah Tidak Wudhu Saat Sholat Subuh
Wudhu merupakan syarat sah diterimanya sholat. Bahkan, apabila saat melakukan wudhu tidak benar rukunnya atau ada bagian yang tidak terbasuh dapat menyebabkan shalat tidak diterima. Lantas, bagaimana jika kita justru lupa melakukan wudhu sebelum shalat?
Suatu kisah bermula saat Imam Ghazali selesai berdakwah di beberapa tempat. Ia pun tiba di rumah hingga tengah malam. Ia tampak merasa senang karena banyak orang yang tertarik dengan ajaran yang ia sampaikan. Tak lama kemudian, sebelum tidur, ia mengambil air wudhu dan kemudian shalat Tahajud. Setelah itu, ia berdzikir seperti biasanya.
Seusai dzikir, sebenarnya ia masih ingin membaca Al-Qur’an tapi rasa kantuk tidak bisa ditahan olehnya. Akhirnya, ia tertidur di mushola. Dalam tidurnya, ia bermimpi dan cukup terkejut. Ia beristighfar dan bertanya-tanya dalam hati mengapa ia bisa bermimpi demikian. Setelah mimpinya selesai, ia pun bangun. Kemudian ia melakukan shalat malam lagi sampai menjelang shalat subuh. Kemudian, ia memberikan fatwa pada jamaah Subuh seperti yang biasa dilakukannya. Setelah memberikan salam, ia menghentikan pembicaraan.
Dalam dakwahnya kali ini, ia menceritakan apa yang baru saja dimimpikannya yang sangat mengejutkan itu. Dalam mimpinya, ia melihat kuburan yang terbelah dan keluarlah beberapa orang yang sudah mati. Salah satu ahli kubur adalah seorang pemuda yang disiksa dengan banyak jenis siksaan. Imam Ghazali merasa kasihan dengan pemuda itu meskipun ia bukanlah keluarganya. Kemudian Imam Ghazali mendekati pemuda itu dengan memberi salam. Ia bertanya, ada apa dengan pemuda itu, mengapa ia mendapat siksa sedangkan tidak untuk temannya.
Pertanyaan Imam Ghazali membuat pemuda ahli kubur itu menangis dan kemudian pemuda itu menjawab dengan suara pelan. Ia meminta bantuan pada Imam Ghazali mengenai keterasingannya itu. Pemuda itu berharap agar Allah memberikan jalan keluar dari siksaan yang dihadapinya. Pemuda itu pun kembali menangis dan Imam Ghazali meminta si pemuda untuk menceritakan apa yang terjadi.
Akhirnya, si pemuda mau bercerita bahwa saat ia masih hidup, ia pernah meninggalkan wudhu saat hendak melakukan shalat karena ia takut kedinginan.
Mendengar hal tersebut, Imam Ghazali pun ikut bersedih. Ia kembali bertanya, apakah hubungan antara siksaan yang didapatnya dengan tidak berwudhu saat shalat subuh.
Si pemuda menjelaskan sambil menangis, karena ia tidak berwudhu saat itu yang membuatnya disiksa dalam kubur. Ia dihadang oleh serigala yang begitu menakutkan. Keadaannya semakin memburuk.
Berdasarkan penjelasan ahli kubur menangis karena wudhu yang dilupakannya itu, menunjukkan bahwa Allah pasti menepati janji-Nya. Allah akan memberikan siksaan bagi mereka yang berbuat dosa dan Allah juga akan memberikan nikkmat bagi mereka yang melakukan amal kebajikan. Murka Allah begitu menakutkan sehingga kita harus berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan ridho-Nya di dunia sehingga bisa terhindar dari siksaan alam kubur maupun di akhirat. Bayangkan, seorang muslim yang lupa wudhu sekali saja sudah mendapatkan siksaan yang begitu luar biasa, apalagi dengan mereka yang lupa terhadap shalat atau bahkan menyekutukan Allah. Sungguh adzab mereka akan lebih besar dan mereka akan kekal dengan semua itu. Untuk itu, jadikanlah hal ini menjadi ancaman agar kita terus menjadi orang yang lebih baik dan lebih mendekatkan diri pada-Nya.
Post a Comment