Kuntilanak Ikut Pulang ke Kota
Hari itu ialah hari sabtu, saya bermain dengan teman sekolah saya ke Curug (Air Terjun) yang terletak di gunung pangrango, disana kami berjalan melewati semak-semak dan pepohonan yang tinggi. Selain itu karena saat itu musim hujan jadi jalanan pun becek dan berlumpur. Sehingga salah seorang dari teman kami terjatuh dan kami pun menertawakannya dengan keras dan lupa bahwa kami tengah berada di tengah hutan dengan pepohonan yang tinggi.
Saat tertawa saya melihat bayangan hitam melintas diantara pohon jauh didepan mata saya. Sehingga saya pun terdiam dan tidak mau melanjutkan tertawa, sepanjang perjalanan saya menjadi diam karena takut akan bayangan tadi dan perasaan takut itu kembali hilang saat saya melihat air terjun yang indah di depan mata saya. Saya pun berenang dan bemain-main dan tertawa riang disana..
Hingga pukul 03.20 sore kami memutuskan untuk pulang dan jalanan pun menjadi lebih becek karena hujan deras tiba-tiba turun dan kami sangat kelelahan. Hingga pukul 05.00 sore saya dan teman-teman saya sudah sampai di mobil dengan pakaian yang kotor dan basah, kami pun pulang dari tempat itu. Pukul 08.00 malam saya pun terlelap dikamar saya dan ditengah tengah nyenyaknya tidur.
Saya terbangun dengan posisi telentang tetapi kedua tangan dan kaki saya tidak bisa bergerak hingga saya sadar badan saya tidak bisa digerakan. Mata saya terbuka dan pikiran saya sadar tapi ada yang aneh dengan ruangan tidur saya karena ruangan itu tampak berbeda dan saya lihat ke arah kaki saya dan disitu saya lihat sesosok kuntilanak dengan muka hancur berdarah mendekati wajah saya.
Saya menggeliat ketakutan tapi amat susah sekali untuk bangun sampai sampai saya ingin menangis dan berteriak meminta pertolongan. Disitu saya mencoba untuk bangun dan akhirnya berhasil setelah saya mencoba menggerakan leher saya ke arah kanan, saya pun terbangun dengan ruangan asli saya dan saya pun mengambil wudhu dan melaksanakan solat isya.
Post a Comment