Penampakan Kuntilanak di Depan Pintu
Mereka pergi pada pukul 07.00 malam. Saat sampai di rumah tetangga, bibiku zuriah dan wanti pun mulai belajar membuat kue. Ketika sudah merasa cukup belajar membuat kuenya, bibiku zuriah dan wanti pun pamit untuk pulang. Mereka pulang pada pukul 10.30 malam. Perlu kalian tau bahwa di belakang rumah ibunya bibiku atau sekarang nenekku terdapat banyak sekali bambu kuning dan kuburan orang zaman dulu.
Di tengah perjalanan pulang, mereka harus melewati bambu kuning dan kuburan itu, karena rumah tetangga yang mereka datangi berada di belakang rumah mereka. Bibiku zuriah merasa tidak nyaman saat melihat ke arah bambu kuning itu, seakan-akan seperti ada yang mengawasi mereka. Bibiku pun berkata kepada kakaknya wanti, “kak coba lihat ke bambu itu” katanya.
Bibi wanti pun melihat ke arah bambu itu, tapi dia tidak merasakan apa-apa. Ketika mereka sampai di depan pintu dapur, alangkah terkejutnya mereka saat melihat seorang wanita berpakaian putih, rambut panjang, dan wajah yang pucat sedang berdiri di depan pintu dan melihat ke arah mereka dengan tatapan kosong. Bibi zuriah dan wanti pun langsung berteriak sekencang mungkin, sampai keduanya jatuh pingsan di depan pintu.
Tak lama kemudian ayah bibiku atau kakekku pun keluar rumah setelah mendengar bibiku yang berteriak. Saat sadar dari pingsannya bibi zuriah dan wanti pun bercerita kepada ayahnya atau kakekku apa yang barusan terjadi. Kakekku pun berkata bahwa saat kita hendak pergi ke suatu tempat, semestinya kita berdoa dulu agar tidak terjadi apa-apa dengan kita. Setelah mendengar hal tersebut, bibiku zuriah dan wanti pun memanggut-manggut tanda mengerti. Cukup sekian kisah nyata yang dialami oleh bibiku. Wassalamualaikum.
Post a Comment