Di Sekitarku Ada “Mereka”
Itu memang jalan satu-satunya yang ada di desaku untuk menuju ke rumah atau ke jalan raya, jika ingin hendak sampai lebih cepat walaupun panasnya mentari sering menembus ke badan setiap orang yang melewatinya terkadang pula jalanan yang becek jika hujan tiba dan harus rela sandal maupun sepatunya kotor karenanya.
Seperti aku saat itu yang ingin segera cepat sampai ke rumah walau panas siang itu menembus badanku menjadi semakin berkeringat. Dan “makhluk” yang selalu menyambutku ketika kaki-kaki ini baru melangkah di depan jalan jepang itu. Ya, makhluk yang tak kasat mata itu selalu ada bersama di sekitarku walau terkadang aku begitu sangat merasa risih.
Seperti saat itu aku hendak berjalan untuk pulang dari sekolah, baru beberapa langkah aku berjalan “makhluk” itu sudah berada tepat di belakangku, tak perlu aku menoleh ke belakang aku sudah dapat merasakannya. Hawa sedikit panas yang tak biasa dan punggung yang terasa sedikit berat membangunkanku dari kesadaran yang beberapa menit ini terlewati bahwa “mereka” ada lagi di sekitarku. Astaghfirullah haladziim.
“Makhluk” itu terlihat jelas di dalam bayangan mataku, laki-laki yang berbadan hitam dan sedikit terlihat wajahnya yang sangat putih, tetapi aneh aku tidak pernah melihat bentuk wajahnya walau hanya bibir dan matanya saja yang terlihat hanya bagian punggungnya saja. Syukurlah aku tidak pernah melihat bentuk wajahnya yang selalu berciri khas menyeramkan *hehe.
Kemudian “makhluk” itu pun segera hilang bersama angin lalu yang datang tanpa di undang. Hantu itu memang selalu menampakkan wujudnya dengan sendirinya dan hilang begitu saja. Tidak hanya itu di rumah pun aku sering melihat “mereka” ketika tidak berada tepat di depan mataku, saat “mereka” di belakang ataupun di sampingku terlihat jelas sekali tertangkap oleh mataku. Sungguh, “mereka” selalu membuatku sangat merinding ketika menampakkan dirinya pada malam hari.
Malam itu, aku sedang berada di belakang untuk mengambil air wudhu atau hanya sekedar sikat gigi dan mata ini selalu menangkap makhluk yang tak kasat mata yang berada di sampingku bahkan tepat di belakangku. “Makhluk” yang selalu datang menghantuiku setiap malam menjelang. Hantu perempuan yang memakai gamis putih panjang dengan muka yang hitam dan rambut terurai sebahu, terlihat jelas di sana bundaran mata yang sangat hitam dan kadang melihat ke arahku berada tak jauh dari belakangku.
Kemudian aku tengok hilang tak disangka ternyata dia sudah berada tak jauh dari sampingku lalu aku tengok lagi, hilang dan berubah tempat lagi, lagi dan lagi, begitu seterusnya. Lalu sepasang kaki yang penuh dengan nanah, kadang penuh dengan darah, kadang pula penuh dengan nanah dan darah tak sempurna yang melayang berada tepat di belakangku, seperti manusia saja yang sedang ikut mengantri *hehe.
Ada pula “makhluk” yang selalu memakai jubah hitam yang menutupi seluruh tubuhnya dan untungnya aku tak pernah melihat wajahnya, Alhamdulillah, yang pasti sangat tidak ku sukai, menyeramkan. Dengan kesukaannya yang selalu berpindah-pindah tempat kemudian hilang begitu saja. Mungkin hanya ingin numpang lewat *hehe. Kadang pula hanya bayangan yang besar dan hitam dan lagi lagi hilang begitu saja, bayangan itu yang selalu membuatku kaget dan anehnya selalu ada saja hantu yang menggantikan posisinya untuk menampakkan diri.
Artinya dengan wujud yang berbeda dengan tempat yang sama ketika bayangan itu muncul. Hantu Wanita dengan muka dan wajahnya yang tak sempurna, rambut acak-acakan dan kadang tak terlihat wajahnya, samar-samar, banyak ragamnya ketika ku melihat wanita itu di malam hari. Sebenarnya masih banyak hantu yang selalu menampakan diri walau hanya sekedar ingin lewat dan pergi kemudian menghilang begitu saja *hehe, yang tidak bisa ku ceritakan satu persatu karena ingatan manusia yang terbatas.
Dan yang pasti, suasana dapur dan kamar mandi pada malam hari yang selalu mencekam bagiku, horor. Tetapi aku bersyukur “mereka” hanya menampakkan diri dan tidak pernah menggangguku di luar batas, Alhamdulillah. Sekian lanjutan dari cerita saya sebelumnya yang berjudul “mereka” datang lagi di kelas itu dan semoga bermanfaat.
Dan cerita ini kembali lagi kepada pembaca semua bahwa percaya atau tidak saya maklumi karena memang sulit di tangkap oleh akal, yang jelas ini adalah kisah nyata yang saya alami sendiri. Terima kasih.
Post a Comment