Kuntilanak di Simpang Pete
Saat sedang mengambil motor tiba-tiba hujan turun. Hari sial menurut saya, lalu saya ambil jas hujan di jok motor dan lekas pulang ke rumah. Sepanjang perjalanan tak ada orang satu pun karena jalan menuju rumah saya penuh pohon. Banyak terdapat pohon sawit dan karet dengan kondisi hujan yang membuat dingin dan merinding saya pun agak tancap gas.
Lalu di simpang pete saya belok kanan. *Jlok motor tiba-tiba terhenti karena sebuah lubang agak parah sampai membuat velg motor agak bengkok. Nah saat saya nelihat ke depan tiba-tiba ada sesosok putih di atas pohon, saya tidak berani melihatnya saya rasa itu sejenis “kuntilanak” dengan rasa takut merinding bercampur aduk, saya membaca baca ayat Al Quran.
Saya benar-benar tidak berani melihat secara langsung hanya dengan mata atas tidak langsung. Mulai berjalan melanjutkan perjalanan gelap gulita serasa di sebelah kiri saya selalu ada yang membayangi sosok putih selama 3 kali berturut-turut.
Saya pun semakin tancap gas motor. Sepanjang perjalanan saya was-was. Jarak rumah dengan tempat kerja saya kira-kira 20 km. Sesampai di rumah saya bercerita ke orang tua dan mengiyakan memang angker di sana. Semenjak itu saya tidak berani pulang sendirian.
Post a Comment