Perjalanan Mistis Menuju Bandung
Saat berbelok aku merasa memasuki kawasan yang berbeda, gelap tidak ada penerangan sama sekali, samping kanan jurang dan jalanannya berliku. mungkin hanya bisa di lewati satu mobil saja. Pikiran pun sudah tidak karuan karena hanya sedikit sekali kendaraan yang melintasi kawasan tersebut. Aku pun mulai bertanya pada ibu, kenapa kita lewat jalan ini. Jalanannya seram banget. Ibuku berkata sudah diam saja, berdoa.
semakin jauh melintas, tiba-tiba aku mendengar suara pintu mobil sebelah kiri seperti di lempari pasir-pasir halus. semakin lama semakin banyak rasanya pasir-pasir itu mengenai pintu mobilku. Aku pun bilang pada ibu “bu, kok ada yang ngelemparin pasir sih?”. Lalu ibuku menjawab “sudah, jangan banyak omong, cukup di dalam hati dan berdoa saja terus”.
Setelah ibuku bilang seperti itu tiba-tiba ada yang mengetuk pintu mobil sebelah kanan pas bagian ayahku mengemudi padahal kita sedang berjalan cukup cepat saat itu. Dan mulai adanya suara-suara auman macan semakin keras. Aku dan kedua orang tuaku pun semakin takut dan bingung harus berhenti atau meneruskan perjalanan, yang kami rasa sangat jauh keluar dari kawasan itu.
Aku pun mulai berpikir apakah kita masuk ke alam lain. Akhirnya untuk mencairkan suasana, ayahku menyetel musik islami yang pada saat itu sedang hits sekali (musik Haddad Alwi). Aku dan ibu pun sedikit demi sedikit mulai agak tenang. Dan tidak lama kemudian kami pun tiba di ujung jalan yang ramai sekali. Alhamdulillah, sekian kisahku tentang perjalanan mistis menuju bandung.
Post a Comment