Header Ads

Peralatan Jenazah yang Gaduh

Dwi dari lampung bercerita lagi tentang peralatan jenazah yang gaduh, kisah ke 25 ini adalah kisah nyata yang menyeramkan bila terjadi tepat di dekat kita. Kisah ini di alami sebagian warga yang pernah memakai atau menyimpannya bahkan yang hanya sekedar mendengarnya. Apa kalian tahu, apa saja peralatan yang diperlukan untuk mengurus jenazah?

Bukan hanya kain kafan, kapas dan kapur barus saja ya? Tetapi ini adalah alat-alat untuk memandikan, hingga mengubur jenazah. Kenapa saya akan membahas alat-alat yang mungkin tidak penting bagi kalian, asal kalian tahu. Setiap peralatan jenazah pasti akan bereaksi sama seperti peralatan jenazah di desa kami. Peralatan ini sering di gunakan ketika ada acara duka, namun di desa kami ada yang meminjamnya untuk renovasi rumah warga.

Nah di sinilah cerita seramnya, saat itu bapak saya sedang mengerjakan jobnya di rumah om bibit, rumahnya sedang di renovasi. Namun karena om bibit tidak punya bak air besar, akhirnya meminjam bak air peralatan jenazah mandi. Ketika sedang asyik bekerja dan suasana sedang hening, tiba-tiba ada suara ledakan sangat keras “*duar”. Sontak orang-orang yang berada di situ pada kaget dan heran.

Lalu pada mencari sumber suara, setelah di cek ternyata suaranya dari bak air jenazah, karena ada bekas gelombang air yang sedang bergerak memantul. Belum hilang rasa takut dan berdebar-debar, tiba-tiba ada 3 orang datang menghampirinya. Ternyata orang itu adalah tetangga dari lingkungan sebelah, mereka akan mengambil peralatan jenazah, karena salah satu keluarganya meninggal dunia.

Akhirnya om bibit dan bapakku dan yang lainnya tambah kaget pula mereka. Ternyata suara ledakan tadi adalah sebuah isyarat bahwa ada warga yang meninggal. Kenapa saya tahu? Karena bapak saya bercerita pada kami, dan kami juga merasa merinding mendengarnya. Banyak cerita lagi, ini dari teman sekolahku bernama suci. Dahulu peralatan jenazah ini di simpan di rumahnya, karena bapaknya adalah kepala desa.

Namun selama peralatan itu di rumahnya, hidup suci merasa tidak tenang. Karena setiap malam terdengar suara gaduh. Suara-suara gaduh itu dari semua peralatan jenazah, misalnya cangkul berbunyi seperti sedang menggali tanah atau kadang berbunyi “duk, duk, duk” dan lain-lain seperti sedang memukul-mukul benda-benda sehingga terdengar suara gaduh. Apalagi setiap malam suci sering sendirian di rumah dan penakut.

Sehingga dia meminta ayahnya untuk memindahkan peralatan jenazah itu ke tempat lain. Dan permintaan suci di kabulkan, akhirnya di pindah ke gedung sekolah TK yang kosong, dan bersebelahan dengan masjid. Tapi suara gaduh itu malah sering di dengar oleh orang-orang kompleks perumahan dan di sekitar gedung itu. Karena sekarang gedung kosong itu di fungsikan, akhirnya di pindah lagi, sekarang di area TPU bersama keranda mayat.

Karena ada tempat khusus di sana. Tapi hingga saat ini suara gaduh itu masih sering terdengar oleh orang-orang yang tinggal di dekat kompleks TPU, terutama jika ada yang meninggal masih berbunyi dengan suara keras. Di desa kami masih menjunjung tinggi gotong royong, jika ada yang meninggal banyak yang ikut membantu mengurus jenazah. Termasuk bapak saya, dia membantu di area kuburan/TPU untuk menggali lubang dan menutup lubang jika jenazah sudah di kebumikan.

Itu sebabnya bapak sering membawa cangkul miliknya supaya tidak repot bergantian dengan yang lainnya. Namun cangkul yang sering di bawa bapak sering bergetar sendiri tanpa sebab, apalagi jika ada warga yang meninggal. Tapi sekarang cangkul milik bapak di tempatkan bersama peralatan yang lain di TPU. Ternyata peralatan jenazah yang gaduh, bukan hanya di desa kami.

Tapi di desa sebelah yaitu di desa lamaku juga ada warga yang bercerita tentang gaduhnya peralatan jenazah milik mereka. Dan cerita-cerita itu cukup membuat bulu kuduk merinding. Bagi yang tidak percaya silahkan, tapi begitulah adanya. Sekian.

Sumber : cerita-hantu.com

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.