Header Ads

Banyak Pengalaman Seram di Rumah Ibu

 Sudah berapa hari ya gak kirim cerita? Lagi malas ngetik kemarin-kemarin soalnya. Kali ini saya gak cerita soal kejadian seram di pesawat tapi dirumah Ibu. Sebenarnya panggilan ibu itu untuk nenek, neneknya suami. Jadi cucunya nenek suami saya manggil beliau dengan sebutan Ibu bukan nenek. Saya mau kasih gambaran dulu soal rumah ibu.

Nah, rumah ibu ini lumayan besar dan luas (2 tingkat). Ada 6 kamar dan 2 kamar mandi. Rumahnya berada didalam gang (kayumanis, matraman), dan didepan rumah ibu ada pohon jambu. Di bagian samping ada tempat untuk cuci piring/baju, yah semacam sumur lah. Tentang rumah ibu yang angker/seram ini, saya dapat cerita dari suami saya sendiri yang dulu masih kuliah tinggal dirumah ibu, dan juga dapat dari ibu sendiri.

Sebelumnya ibu sudah meninggal 1 tahun lalu di umur 75 tahun dan saya sangat sayang dengan beliau. *Eits jangan salah, walaupun umurnya 75 tapi beliau masih kuat masak dan bisa masak apa saja. Beliau selalu masak makanan kesukaan saya dan beliau selalu curhat kepada saya tentang apapun. Ngomong-ngomong sudah ah cerita tentang ibu, nanti saya nangis, *hehe.

Langsung kecerita seramnya. Jadi dulu suami saya punya kamar dirumah ibu dilantai 2, yang berada diatas itu suami, adiknya suami (ipar), dan mertua saya. Di lantai 2 yang seram itu dikamar adiknya suami dan dibalkon. Dulu suami saya selalu main dikamar adiknya karena dikamar adiknya ada komputer jadi kalau suami saya *bete, langsung main komputer dikamar adiknya.

Malam sekitar jam 10, suami saya mau main komputer (games) dikamar adiknya. Posisi komputer itu berhadapan dengan jendela, jadi kalau lagi main didepan komputer bisa langsung lihat kearah luar (jendela). Saat suami saya lagi main, tiba-tiba ada suara menangis diluar jendela, suami saya pikir itu suara adiknya (cewek) yang lagi mengigau karena waktu itu adiknya sudah tidur.

Awalnya cuek dan masih fokus sama gamenya, eh suara menangis itu ada lagi dan tambah jelas tapi tetap suami saya mengira kalau adiknya lagi mengigau. Setelah hilang, muncul lagi tangisan itu dan karena suami saya penasaran, dia membangunkan adiknya.

“Ica, lo ngigau ya?”
“Ngigau? Enggak ah.”
“Aku dengar suara nangis.” (Suara nangis itu muncul lagi).
“lo dengar gak, Ca?”
“iya aku dengar.


Akhirnya mereka langsung lari terbirit-birit, *haha. Terus adiknya marah.

“Lo sih pakai ngebangunin aku segala jadi dengar kan akhirnya.”
“Ya habis aku kira lo ngigau.”

Ya, suara menangis itu gak lain dan gak bukan adalah tante kunti, *hihihi. Tadi cerita pertama ya. Nah langsung cerita kedua. Ini yang mengalami papa mertua saya. Jadi malam itu papa mau tidur tapi gak bisa tidur karena dengar suara berisik, awalnya cuek saja.

Tapi lama kelamaan gak berhenti juga, ya sudah papa memutuskan untuk pergi kebalkon. Saat buka pintu balkon, papa melihat jelas kuntilanak didepannya. Akhirnya papa masuk lagi dan tutup ditambah kunci pintu balkon langsung masuk kekamarnya. Lanjut ke banyak pengalaman seram di rumah ibu part 2 ya.

Sumber : cerita-hantu.com

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.