Horor di Villa Dago, Kisah 'Penampakan' di Lensa Kamera
Di Bandung memang banyak tempat penginapan yang menyimpan cerita horor. Soalnya disini banyak hotel-hotel tua yang berasal dari rumah zaman Belanda. Aku inget, pernah sama ketua lembagaku ke Bandung dan inep di hotel tua di Dipati Ukur. Kami kesana dalam rangka advokasi peningkatan alokasi anggaran kesehatan di APBD Bandung, bersama mitra kami, PPSW Unpad.
Pas malam-malam, ketuaku ketakutan, karena katanya ada suara-suara di kamar mandi. Akhirnya dia pindah ke kamarku, dan kami tidur bareng deh sekamar (dia perempuan). Tapi aku sendiri gak merasa apa-apa. Biasa saja. Mungkin karena aku tipe yang gak sensitif. Katanya kan memang ada manusia yang sensitif ma makhluk haluss...Hii.
Pas besoknya kami ke Unpad, rupanya dosen disana malah cerita yang sama. Hotel itu memang sering ada 'penampakan'. Tamu-tamu mereka sering cerita seperti itu. Malah ada yang jadinya sekamar berlima, karena pada ketakutan...
Selain hotel di dipati ukur itu, ada juga hotel yang rada serem. Itu di Wisma ITB. Katanya sih, ketika belum direnovasi, banyak sekali cerita mengenai suara-suara tangisan, ketawa atau suara kaki jalan diseret. Setelah direnovasi, aku gak tahu apa masih ada cerita seperti itu lagi gak ya?
Kalau aku juga punya pengalaman yang serem dipenginapan di Bandung. Tepatnya di Dago, Bandung naik ke arah utara. Ketika itu aku dengan suami sampai di Bandung memang rada sore menjelang maghrib. Kami mencari penginapan di sini. Dapetlah sebuah hotel yang seperti villa. Dan senengnya disini masih banyak kamar yang kosong. Maklum, Bandung kalo weekend semua hotel bisa penuh.
Setelah makan malam, dan jalan jalan menikmati kota Bandung, kami kembali ke hotel. Ketika itu sudah tengah malam (jam 12 lewat). Walo sudah malam, suamiku tidak membuang kesempatan memfoto foto kota Bandung dari ketinggian Dago. Jadi dari teras kamar yang berada di lantai 2, suamiku pun asyik banget memfoto-foto.
Tiba tiba, suamiku masuk kamar dengan wajah pucat. Dia menunjukkan lensa kamera ke aku. Dan dilensa kamera itu, aku melihat sesosok wajah seluas lensa kamera, wajah hitam dengan kabut putih disekelilingnya, kabut putih pada mata, hidung dan mulut. Matanya seperti mendelik gede. Langsung aku merinding banget. Suamiku tangannya juga dingin. Kami berdoa doa deh. Rasanya agak tenang. Tetapi gangguan tidak berhenti di situ aja. Tiba-tiba lampu kamar kelap kelip. Dan televisi yang dinyalain, mati sendiri.
Malam itu, kami tidak bisa tidur. Rasanya hati dan pikiran jadi awas. Besoknya, kami langsung cabut deh. Pas di resepsionis mau bayar, kami nanya ke mbaknya,' Teh, emang disini suka ada yang lihat 'sesuatu' ya?'.
'Enggak kok... ehmm, cuma emang ada makhluk yang kayak orang, rambut panjang, yang suka lompat dari dahan ke dahan dibelakang sana,' si teteh menunjuk pepohonan besar dan lebat dibelakang hotel. Hiii...terus foto yang di kamera kami kasih lihat. Yaa pada heboh lah. Tapi aku minta dengan sangat ke suamiku supaya
Sumber: Kompasiana Ilyani Sudardjat
Post a Comment