Header Ads

Kisah Horor Saat KKN



Berada di tepi laut salah satu pantai di Pulau Lombok, kami tinggal selama 2 bulan untuk KKN di sana. Daerah pesisir dengan pepohonan yang masih rindang. Jalanan kampung begitu gelap tanpa lampu penerangan sama sekali. Semilir angin dingin pun menyapa kami tiap malam. Hari pertama di lokasi KKN, penduduk desa sudah menceritakan kepada kami tentang mitos yang ada di desa itu. Dulunya ada siluman buaya putih yang tinggal di sungai. Dan sialnya sungainya mengalir di samping pondokan KKN. Gila nih, baru sampai lokasi saja sudah mendapat cerita mistis.

"Daerah sini ya begini, Mas, sudah terkenal jadi tempat jin buang anak," ujar Kepala Dusun tanpa merasa berdosa sama sekali.

Singkat cerita salah satu teman kami, menjemur baju di berugak tadi. Nah, tuan rumah kami (selama di sana kami tak pernah melihatnya makan), memperingatkan teman kami yang jemur pakaian tadi.

"Itu siapa yang jemur pakaian di berugak? Itu yang punya marah. Pindahin," gertaknya dengan ketus.

Temanku yang lain juga pernah foto di dekat berugak itu. Dan anehnya ada gambar bayang-bayang hitam di sana. Kaget dengan hasilnya, ia segera menghapus foto itu. Usut punya usut, berugak itu memang ada penunggunya, hantu sesosok hitam. Serem pokoknya!

Kami yang sedang berkumpul untuk membahas program tersentak dengan heningnya salah satu teman kami. Sebut saja dia Mawar. Mawar tiba-tiba tertunduk dan terdiam. Ia kemudian perlahan tersenyum dengan suara yang berat. Kemudian dia menyeringai dan berteriak seperti macan. Kami pun kaget dan ketakutan. Sontak, kami segera memegangi tangannya sebelum dia mengamuk. Matanya melotot tajam, suaranya makin ngebass seperti suara pria, dan dia terasa semakin kuat. Kami yang sedang berkumpul langsung berdzikir sebisanya.

Mawar makin mengamuk, ia berteriak dan menyeringai. Beberapa kawan kami yang perempuan terus berdoa sambil menangis. Salah satu teman kami datang bersama tetangga yang juga seorang ustadz. Setelah ditangani beliau, Mawar pun pingsan. Kejadian malam itu begitu tertanam dalam memori kami karena begitu menyeramkan.

Selang beberapa hari, kami pindah pondokan. Si empunya rumah beralasan rumah itu akan segera direnovasi. Sebuah alasan yang dibuat-buat, karena sampai kami pulang pun tak ada renovasi di rumah itu. Asumsi kami sih, ‘penghuni’ rumah itu marah karena cukup sering dibacakan Al Qur’an di sana. Di tempat baru, Mawar masih kesurupan. Meskipun berkurang intensitasnya.

Temanku yang tidur di kamar depan pondokan pertama tadi juga mengalami pengalaman aneh. Ia bermimpi bertemu dengan gadis cantik di kamar tersebut. Cantik sekali. Dan ternyata setelah ditelusur, di kamar tersebut ada makam yang ditanam di bawahnya. Serem banget deh. Makanya kami dengan senang hati pindah.

Cerita tak berakhir sampai di situ, meskipun kami sudah pindah, temanku yang lain mengalami cerita seram yang lain. Singkatnya ia yang sedang bermain di pantai lupa jalan pulang. Ini bukan hal yang aneh mengingat begitu panjangnya garis pantai di sana. Jelang maghrib ia bertemu dengan anak-anak yang juga mau pulang. Sebelum pulang, ia selfie dulu bersama anak-anak tersebut. Dan betapa kagetnya dia, ada kepala kambing besar hadir di foto tersebut. Ia kaget dan segera menghapusnya. Segera ia lari pulang ketakutan.

Sepulangnya kami dari lokasi KKN, Mawar masih saja kerasukan. Apa mungkin hantunya ikut ke Jawa? Hii...

Sumber: hipwee.com

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.