Header Ads

Misteri Foto Kakek

Semua berawal ketika kakek mewariskan fotonya.Kakek meninggal baru beberapa hari yang lalu. Aku dan keluargaku sangat sedih karena kakek sudah begitu baik pada keluarga kami.Setiap kutatap foto itu, aku selalu teringat akan kakekku. Awalnya aku sangat sayang pada foto itu, tapi sekarang berbeda. Aku merasa ada yang aneh pada foto kakek. Pernah suatu hari aku mencuri kue kakakku dan tiba-tiba aku merasa ada yang menyentuh pundakku dengan halusnya. Saat aku menengok, tidak ada siapapun. Hanya ada foto kakek. Esoknya saat aku meminum seteguk jus jeruk kakak tanpa kakak ketahui,aku merasa ada yang menyentuh punf\dakku lagi. Aku mengira kakakku yang berbuat begitu. Setelah kutanyakan, dia menjawab tidak.

————————————————————

Ting tong! Bel rumahku berbunyi. Kak Rama sedang main bulutangkis, ibu sedang arisan, ayah sedang bekerja.Di rumah hanya tinggal aku sendri. Ya sudahlah, aku buka saja meskipun malas! Ujarku dalam hati. Kubuka pintunya dan melihat seorang kakek yang nampak kekurangan makan. Dia meminta sedikit nasi.Karena teringat pesan ibu bahwa manusia harus saling tolong-menolong, aku persilahkan kakek itu masuk dan duduk di ruang tamu.Aku mengambil sedikit nasi dan beberapa suwir ikan.Kakek itu makan sedikit demi sedikit. Untuk memecah suasana yang hening ini, aku mulai mengajak obrol kakek itu. Setelah tanya-tanya, ternyata kakek itu bernama Andy. Dari cara bicaranya, aku dapat menarik kesimpulan bahwa Kakek Andy itu orang yang ceria dan pengertian.Kakek itu bilang aku anak baik. Aku malu ketika mengingat bahwa aku pernah mencuri kue dan jus Kak Rama dan mencontek jawaban Sylvia.Karena Kakek Andy orangnya pengertian, kurasa aku dapat curhat padanya.Maka akupun bercerita bagaimana aku mencuri kue dan jus kakak sampai mencontek jawaban Sylvia.Kakek Andy menasihatiku sambil bercanda. Intinya, dia ingin aku meminta maaf dan berjanji tidak akan mencuri dan mencontek lagi. Aku juga curhat tentang kakekku yang baru meninggal. “Jangan terlalu bersedih karena setiap orang pasti akan meninggal.” Itu kalimat terakhirnya diucapkan kakek kurus yang berjenggot dan berkumis tipis itu. Setelah mengucapkan kata-kata tersebut, Kakek Andy pamitan pulang dan berterimakasih padaku atas makanannya.

———————————————————

Aku sekarang berniat meminta maaf pada Kak Rama dan Sylvia. Aku juga tidak bersedih lagiatas kematian kakek karena setiap orang pasti akan meninggal. Aku tersenyum pada foto kakek. Tiba-tiba saja saku tersentak kaget. Bukankah kakekku juga bernama Andy? Ciri-ciri fisiknya juga sama dengan kakek yang baru datang dan minta makan tadi. Kurus, berjenggot, dan berkumis tipis.Bagaimana mereka bisa begitu mirip? Apa mungkin…

Incoming search terms:

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.