Header Ads

Misteri Benteng Karang Bolong di Pulau Kematian

Pulau Nusakambangan sudah lama dikenal sebagai tempat penjara napi kelas kakap. Bahkan beberapa waktu terakhir Pulau Nusakambangan menjadi tempat eksekusi terpidana mati gembong narkoba, seperti Myuran Sukumaran, Andrew Chan, dan yang terakhir Freddy Budiman. Tak pelak, pulau yang satu ini sering disebut sebagai Pulau Kematian oleh kebanyakan masyarakat.

Selain itu, Pulau Nusakambangan juga masih menyimpan misteri lainnya. Msiteri tersebut adalah tentang keberadaan Benteng Karang Bolong (Fort Karang Bolong) yang letaknya didekat Pantai Pasir Putih, Nusakambangan. Benteng Karang Bolong sebenarnya dibangun oleh bangsa Portugis pada tahun 1716, namun benteng tersebut akhirnya dikuasai oleh pemerintah kolonialisme Belanda saat merebut Indonesia dari tangan Portugis.


Pintu Masuk Benteng Karang Bolong
Menurut cerita warga sekitar, penamaan Benteng Karang Bolong terinspirasi dari keberadaan sebuah karang besar yang terletak di sudut pantai Pasir Putih. Karang tersebut memiliki lubang (bolong) dibagiam tengahnya. Konon, lubang tersebut dulunya digunakaan untuk mengintai kapal-kapal musuh yang hendak singgah di Pulau Nusakambangan.

Benteng Karang Bolong terdiri dari bangunan yang tersebar. Benteng seluas 6000 meter persegi itu memiliki beberapa ruangan seperti barak prajurit, ruang tahanan, bangunan pengintai, ruang logistik, tempat meriam, gudang amunisi, aula, dan ruang absen untuk para prajurit Belanda. Konon, dari berbagai bangunan yang ada di Benteng Karang Bolong, yang terseram justru berada di bangunan utama. Karena pada bangunan utama terdapat tempat pembantaian para pekerja paksa. Kabarnya, pada saat penjajahan dulu para pekerja paksa yang sakit-sakitan dan sudah tua sehingga tak sanggup bekerja lagi langsung dibantai ditempat tersebut. Menurut penuturan warga sekitar, pembantaian pekerja paksa dilakukan dengan cara membuangnya dari atas tebing dan kemudian memberondongnya dengan peluru tajam.

Salah Satu Ruangan di Benteng Karang Bolong
Mayat kemudian langsung dikubur dan ada juga yang langsung dimasukkan ke dalam sebuah sumur tua yang letaknya terpisah dari bangunan benteng. Sumur itu sendiri letaknya sekitar 100 meter dari pintu masuk benteng. Kabarnya, didalam sumur tersebut sering terdengar suara rintihan minta tolong dan penampakan hantu tanpa kepala yang diyakini adalah arwah pekerja paksa yang kepalanya di penggal. Karena tak ingin terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, para pengunjung dilarang mendekati sumur tua tersebut. Para pengunjung hanya diperbolehkan untuk mengambil fotonya dari jarak sekitar 50 meter.

Sumur Tua
Ruangan absen para prajurit Belanda juga tak kalah angkernya dengan sumur tua dan tempat pembantaian. Menurut penuturan warga setempat, ruang absen menjadi tempat berkumpulnya makhlus halus. Konon, pada saat ruangan itu dibuka untuk umum sering terjadi kesurupan didalam ruangan tersebut. Karena sebab itulah, para pengunjung dilarang memasuki ruangan absen.


Ruang Absen
Untuk bisa menuju ke Benteng Karang Bolong, para pengunjung harus menyeberang dari Teluk Penyu, Cilacap menuju ke Pulau Nusakambangan Timur dengan jarak tempuh sekitar 30 menit. Setelah itu para pengunjung melanjutkan perjalanan menuju ke Benteng Karang Bolong dengan berjalan kaki sekitar 15 menit.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.