Empat Misteri Kereta Api Berhantu Bisa Jalan Sendiri
Mungkin sekilas kita kurang yakin kalau sebuah kereta api yang besar bisa berjalan sendiri. Tapi ya namanya dunia misteri, penuh dengan kejadian diluar akal sehat manusia.
Di bawah ini beberapa kisah kereta api misterius yang bisa berjalan sendiri, yang kami sadur dari terselubung.in :
Akibatnya 1 orang tewas dan 1000 warga di sekitar ledakan harus mengungsi karena rumah mereka hancur. Salah satu bangunan yang hancur itu termasuk bar yang tengah dipenuhi pengunjung.
Warga setempat mempercayai kereta tersebut dikendalikan oleh hantu. Rumor ini pun dengan cepat menyebar dan menjadi buah bibir dan ketakutan para penduduk.
“Tak ada masinis. Juga tak berawak,” kata seorang pemuda bercerita kepada teman-temannya di depan toko kelontong, seperti dimuat News.com.au 2013.
Kabar ini semakin diperkuat oleh pernyataan seorang saksi mata yang menyebut kereta itu berjalan tanpa masinis dengan kecepatan biasa-biasa saja saat menuju kota Lac-Megantic.
Kepala Perkeretaapian wilayah tersebut, Denis Lauzon menyatakan, pihaknya belum dapat mengonfirmasi penyebab kenapa kereta bergerak sendiri tanpa masinis. “Kami belum bisa memberikan pernyataan resmi,” ungkap Denis.
Dalam lansiran BBC, kecelakaan ini diduga akibat cara parkir kereta yang salah di tempat pemberhentiannya. Sehingga kereta meluncur tanpa ada yang mengendalikan ke arah kota Lac-Megantic yang berada di dataran rendah.
2. Kereta Api Berjalan Sendiri di Malang Jika Para pengguna kereta api listrik (KRL) jurusan Jakarta-Bogor pernah dihebohkan dengan gosip soal adanya kereta hantu Manggarai, Di Kota Malang, Jawa Timur, kejadian aneh itu bukan lagi sekadar gosip, namun benar-benar terjadi di tahun 2010.
Peristiwa yang menggegerkan warga Kelurahan Ciptomulyo, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang itu terjadi sekitar pukul 13.15 WIB. Empat gerbong dari Kereta Api (KA) Eksekutif Gajayana jurusan Jakarta-Malang, tiba-tiba berjalan sendiri, sampai akhirnya menabrak tiga rumah di bantaran rel.
Kejadian ini bermula saat KA dari Stasiun Gambir Jakarta, tiba di perhentian terakhirnya, Stasiun Kota Baru, Malang, sekitar pukul 11.55 WIB. Kereta ini terdiri dari lokomotif, satu gerbong makan, satu gerbong pembangkit, dan tujuh gerbong penumpang.
Humas PT Kereta Api Indonesia Daop VIII Surabaya, Sri Winarto mengatakan, setelah penumpang turun semua, kereta lalu langsir guna diparkir di jalur ’4’.
”Jalur ini adalah jalur mati, dan hanya digunakan untuk memperbaiki, atau membersihkan kereta sebelum berangkat lagi,” kata Winarto, ditemui di Stasiun Kota Baru, Malang.
Di jalur tersebut, sejumlah teknisi lalu melaksanakan tugas mereka, memperbaiki dan membersihkan kereta tersebut. Masih menurut Winarto, petugas lalu menjalankan prosedur keamanan, dengan memutus sambungan lokomotif dan gerbong.
”Sambungan antara gerbong nomor lima, dengan gerbong nomor enam, juga diputus. Hal itu dilakukan karena ada beberapa perbaikan di gerbong tersebut, antara lain mengganti karet yang ada di sambungan gerbong, dan masalah kelistrikan,” ujar Winarto.
Nah, saat dalam masa perbaikan ini, empat gerbong paling belakang, tiba-tiba berjalan sendiri. Winarto mengaku dirinya memang belum memeriksa kronologis peristiwa yang sebenarnya terjadi, namun, sejumlah teknisi yang dimintai keterangan memastikan, tidak ada satupun teknisi yang berada di dalam empat gerbong tersebut.
Para teknisi kemarin juga mengaku, sudah melakukan semua standar operasional keamanan, termasuk memberi kereta stop block, atau ganjalan khusus yang digunakan untuk menghambat roda kereta saat berhenti.
”Setidaknya itu pengakuan mereka. Tapi lebih pastinya, petugas KNKT (Komisi Nasional Keselamatan Transportasi) masih melakukan pemeriksaan secara terperinci,” urai Winarto.
Kereta itu akhirnya terus berjalan, menempuh jarak 2,5 kilometer sampai Stasiun Kotalama, hingga akhirnya ’dipaksa’ berhenti di sana. Petugas signal di stasiun tersebut, Achmad Suyuthi, lalu membelokkan rel yang dilintasi kereta itu.
”Tujuannya, agar kereta bisa menabrak spoor-box,” terang Suyuthi kepada sejumah polisi. Spoor-box adalah semacam beton yang dipasang di ujung rel mati. Fungsinya, memang untuk ditabrakkan kereta yang tidak bisa berhenti.
Keputusan membelokkan kereta ke spoor-box ini memang sebuah prosedur standar. Menurut Suyuthi, kalau saja kereta itu tidak ditabrakkan spoor-box, akibatnya bisa lebih fatal. Kereta bisa terus bergerak liar, dan bisa ditabrak kereta lain yang datang dari arah selatan.
Kereta memang akhirnya berbelok dan menabrak beton tebal tersebut. Namun, laju dan beban empat gerbong tersebut nyatanya terlalu kuat untuk ditahan.
Keempat gerbong itu terus melaju, hingga akhirnya menerjang tiga rumah warga di bantaran rel. Tiga rumah yang punya alamat resmi Jl Simpang Peltu Sujono RT11/RW3, Kelurahan Ciptomulyo, Kecamatan Sukun itu antara lain milik Misno (46), Jamil (70), dan Sutrisno (50).
Rumah milik Misno dan Jamil hancur rata dengan tanah. Sementara rumah milik Sutrisno, yang baru saja direnovasi karena putrinya akan mantu bulan Maret 2011 ini, rusak berat.
Nahas, kejadian ini makan korban jiwa. Anak Misno, Muhammad Nur Rosyid (2), tewas diterjang kereta. Sebelum tabrakan terjadi, tiga dari lima anak Misno, yakni Johan Pribadi (20), M Nur Rosyid (2), serta M Risky (1), masih tidur di rumah tersebut.
”Semua berhasil lolos dari kejadian ini, kecuali Rosyid, Ia tidak sempat dievakuasi,” kata Agus. Johan, kakak Rosyid, masih terlihat syok dengan kejadian ini. Ia sendiri mengaku terbangun dari tidur gara-gara mendengar adiknya, Risky menangis.
”Begitu terbangun, saya dengar orang-orang sudah pada teriak. Saya lalu hanya sempat selamatkan Risky,” ujarnya dengan nada lirih.
Dari keterangan keluarga Misno, Rosyid meninggal bukan karena tergencet. Debu dan pasir dari reruntuhan rumah, memenuhi saluran pernafasannya hingga mengalami infeksi.
Yang menarik, peristiwa kereta menabrak rumah di perkampungan bantaran rel Stasiun Kota Lama ini bukanlah yang pertama. Tahun 2005, rangkaian gerbong tangki dari Depo Jagalan, juga menerjang rumah warga.
Makin menarik, karena yang ditabrak pun sama, yakni rumah Misno. Ketika itu, bibi Misno, Rupiatin (56), mengalami luka berat di kaki, yang dideritanya sampai sekarang. ”Karena kejadian kedua kalinya ini, kami sudah putuskan untuk tidak lagi tinggal di situ selamanya,” kata H Abdul Mujib, alias Abah Ateng, kakak Misno.
3. Lokomotif Berjalan Sendiri di Semarang Kejadian menarik yang sama juga terjadi di Semarang, yaitu Fenomena Kereta jalan sendiri, ada yang bilang itu adalah kereta hantu,
Tiga rumah warga yang terletak di Dukuh Mijen, Desa Nolokerto, Kecamatan Kaliwungu, Kendal, rusak setelah diterjang oleh lokomotif milik PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operaso (Daops) IV Semarang, pada tahun 2013. Yang mengejutkan ternyata lokomotif itu berjalan sendiri tanpa diawaki masinis.
Tanpa dikendalikan oleh masinis, lokomotif bernomor seri CC 202328 itu, berjalan dari Stasiun Poncol Semarang, pada hari Minggu pagi, sekitar pukul 04:00 Wib. Lokomotif buatan General Electric, Amerika Serikat tahun 2009 itu, berjalan sendiri sejauh kurang lebih 17,2 Km ke arah barat.
Lokomotif itu baru berhenti setelah keluar dari rel, dan terhempas ke area persawahan di Dusun Mijen, Desa Nolokerto, Kecamatan Kaliwunggu, Kendal. Tidak hanya itu saja, tiga rumah warga mengalami kerusakan, setelah terhempas oleh kereta yang keluar dari jalur itu.
Manajemer Humas PT KAI Daops IV Semarang, Surono membenarkan kejadian tersebut. Ia mengatakan, lokomotif itu berjalan sendiri saat tengah dilakukan pemanasan mesin di Stasiun Poncol.
“Kejadiannya saat itu sedang dipanasi mesinnya. Kemudian begitu tahu lokomotif berjalan sendiri dari Stasiun Poncol, kami langsung menghubungi penjaga perlintasan kereta api, yang kemungkinan dilewati oleh lokomotif itu, agar segera menutup pintu perlintasan. Ada kurang lebih 10 pintu perlintasan yang langsung ditutup, sehingga tidak ada tabrakan di sepanjang jalur yang dilalui lokomotif itu,” jelasnya.
Surono melanjutkan, lokomotif akhirnya terhempas ke area persawahan, namun tidak mengalami kerusakan yang parah. Selain itu, pihaknya akan menganti kerugian yang ditimbulkan akibat lokomotif yang berjalan sendiri itu.
“Ada Kandang kambing dan tiga rumah warga Nolokarto yang rusak, dan akan kami perbaiki. Saat ini, kereta api akan dibawa ke Semarang serta diperbaiki di Balai Yasa Yogyakarta. Selain itu, kejadian ini tidak sampai menyebabkan perjalanan kereta api terganggu,” tandasnya
Wah jangan sering-sering kayak gitu ya, untung gak ada korban jiwa, tapi Fenomena Kereta Jalan sendiri ini masih banyak di perbincangkan di semarang, ada yang bilang bahwa Kereta tersebut adalah kereta hantu yang jalan sendiri di Semarang, tapi kalau itu memang di kendalikan sama Hantu.
4. Kereta Api Hantu Manggarai Jika Anda penumpang kereta jurusan Jakarta-Bogor dan Jakarta-Depok, cerita soal kereta hantu Manggarai pastinya tak asing lagi di telinga. Sudah bertahun-tahun cerita mistis ini buat heboh.
Dihimpun dari berbagai sumber, sebenarnya cerita kereta hantu ini mulai ramai diperbincangkan sejak 5 tahun lalu. Peristiwanya bermula saat penumpang yang menumpang kereta jurusan Bogor naik kereta dari arah Manggarai hampir larut malam.
Kala itu si penumpang mengaku tak ada keadaan berbeda meski saat dia mendatangi stasiun hari sudah larut malam dan jam operasional sebenarnya tak ada lagi. Penumpang itu naik, dan setibanya di Bogor dan turun, tiba-tiba saja kereta yang dia tumpangi hilang begitu saja.
Beberapa bulan setelah itu, heboh lagi kereta hantu tanpa masinis dan tidak berpenumpang yang melintas dari Manggarai hingga Bogor. Percaya atau tidak, beberapa orang katanya melihat dengan mata mereka sendiri kereta berjalan sendiri.
Bahkan seorang penjaga pintu perlintasan di Bukit Duri, Jakarta, juga menyebut tiba-tiba ada kereta dari arah sebaliknya yang juga tidak berpenumpang. Kabarnya kereta itu berhenti di Cikini.
Nah, demikian rangkuman “Empat Misteri Kereta Api Berhantu Bisa Jalan Sendiri”, semoga bermanfaat. Jangan lupa berikan komentar di bagian bawah dan sebarkanlah ke semua teman kalian.
Sumber: Sebarkanlah.com
Di bawah ini beberapa kisah kereta api misterius yang bisa berjalan sendiri, yang kami sadur dari terselubung.in :
Sebelumnya Baca: Misteri 29 Desember 1972, Pesawat Hantu Bernomor Penerbangan 401
1. Kereta Api yang Berjalan Sendiri di Kanada Kecelakaan kereta api yang terjadi di Kota Lac-Megantic Kanada, juga serupa. Kereta yang awalnya sedang berhenti tiba-tiba berjalan sendiri tanpa masinis hingga kemudian meledak. Akibatnya 1 orang tewas dan 1000 warga di sekitar ledakan harus mengungsi karena rumah mereka hancur. Salah satu bangunan yang hancur itu termasuk bar yang tengah dipenuhi pengunjung.
Warga setempat mempercayai kereta tersebut dikendalikan oleh hantu. Rumor ini pun dengan cepat menyebar dan menjadi buah bibir dan ketakutan para penduduk.
“Tak ada masinis. Juga tak berawak,” kata seorang pemuda bercerita kepada teman-temannya di depan toko kelontong, seperti dimuat News.com.au 2013.
Kabar ini semakin diperkuat oleh pernyataan seorang saksi mata yang menyebut kereta itu berjalan tanpa masinis dengan kecepatan biasa-biasa saja saat menuju kota Lac-Megantic.
Kepala Perkeretaapian wilayah tersebut, Denis Lauzon menyatakan, pihaknya belum dapat mengonfirmasi penyebab kenapa kereta bergerak sendiri tanpa masinis. “Kami belum bisa memberikan pernyataan resmi,” ungkap Denis.
Dalam lansiran BBC, kecelakaan ini diduga akibat cara parkir kereta yang salah di tempat pemberhentiannya. Sehingga kereta meluncur tanpa ada yang mengendalikan ke arah kota Lac-Megantic yang berada di dataran rendah.
2. Kereta Api Berjalan Sendiri di Malang Jika Para pengguna kereta api listrik (KRL) jurusan Jakarta-Bogor pernah dihebohkan dengan gosip soal adanya kereta hantu Manggarai, Di Kota Malang, Jawa Timur, kejadian aneh itu bukan lagi sekadar gosip, namun benar-benar terjadi di tahun 2010.
Peristiwa yang menggegerkan warga Kelurahan Ciptomulyo, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang itu terjadi sekitar pukul 13.15 WIB. Empat gerbong dari Kereta Api (KA) Eksekutif Gajayana jurusan Jakarta-Malang, tiba-tiba berjalan sendiri, sampai akhirnya menabrak tiga rumah di bantaran rel.
Kejadian ini bermula saat KA dari Stasiun Gambir Jakarta, tiba di perhentian terakhirnya, Stasiun Kota Baru, Malang, sekitar pukul 11.55 WIB. Kereta ini terdiri dari lokomotif, satu gerbong makan, satu gerbong pembangkit, dan tujuh gerbong penumpang.
Humas PT Kereta Api Indonesia Daop VIII Surabaya, Sri Winarto mengatakan, setelah penumpang turun semua, kereta lalu langsir guna diparkir di jalur ’4’.
”Jalur ini adalah jalur mati, dan hanya digunakan untuk memperbaiki, atau membersihkan kereta sebelum berangkat lagi,” kata Winarto, ditemui di Stasiun Kota Baru, Malang.
Di jalur tersebut, sejumlah teknisi lalu melaksanakan tugas mereka, memperbaiki dan membersihkan kereta tersebut. Masih menurut Winarto, petugas lalu menjalankan prosedur keamanan, dengan memutus sambungan lokomotif dan gerbong.
”Sambungan antara gerbong nomor lima, dengan gerbong nomor enam, juga diputus. Hal itu dilakukan karena ada beberapa perbaikan di gerbong tersebut, antara lain mengganti karet yang ada di sambungan gerbong, dan masalah kelistrikan,” ujar Winarto.
Nah, saat dalam masa perbaikan ini, empat gerbong paling belakang, tiba-tiba berjalan sendiri. Winarto mengaku dirinya memang belum memeriksa kronologis peristiwa yang sebenarnya terjadi, namun, sejumlah teknisi yang dimintai keterangan memastikan, tidak ada satupun teknisi yang berada di dalam empat gerbong tersebut.
Para teknisi kemarin juga mengaku, sudah melakukan semua standar operasional keamanan, termasuk memberi kereta stop block, atau ganjalan khusus yang digunakan untuk menghambat roda kereta saat berhenti.
”Setidaknya itu pengakuan mereka. Tapi lebih pastinya, petugas KNKT (Komisi Nasional Keselamatan Transportasi) masih melakukan pemeriksaan secara terperinci,” urai Winarto.
Kereta itu akhirnya terus berjalan, menempuh jarak 2,5 kilometer sampai Stasiun Kotalama, hingga akhirnya ’dipaksa’ berhenti di sana. Petugas signal di stasiun tersebut, Achmad Suyuthi, lalu membelokkan rel yang dilintasi kereta itu.
”Tujuannya, agar kereta bisa menabrak spoor-box,” terang Suyuthi kepada sejumah polisi. Spoor-box adalah semacam beton yang dipasang di ujung rel mati. Fungsinya, memang untuk ditabrakkan kereta yang tidak bisa berhenti.
Keputusan membelokkan kereta ke spoor-box ini memang sebuah prosedur standar. Menurut Suyuthi, kalau saja kereta itu tidak ditabrakkan spoor-box, akibatnya bisa lebih fatal. Kereta bisa terus bergerak liar, dan bisa ditabrak kereta lain yang datang dari arah selatan.
Kereta memang akhirnya berbelok dan menabrak beton tebal tersebut. Namun, laju dan beban empat gerbong tersebut nyatanya terlalu kuat untuk ditahan.
Keempat gerbong itu terus melaju, hingga akhirnya menerjang tiga rumah warga di bantaran rel. Tiga rumah yang punya alamat resmi Jl Simpang Peltu Sujono RT11/RW3, Kelurahan Ciptomulyo, Kecamatan Sukun itu antara lain milik Misno (46), Jamil (70), dan Sutrisno (50).
Rumah milik Misno dan Jamil hancur rata dengan tanah. Sementara rumah milik Sutrisno, yang baru saja direnovasi karena putrinya akan mantu bulan Maret 2011 ini, rusak berat.
Nahas, kejadian ini makan korban jiwa. Anak Misno, Muhammad Nur Rosyid (2), tewas diterjang kereta. Sebelum tabrakan terjadi, tiga dari lima anak Misno, yakni Johan Pribadi (20), M Nur Rosyid (2), serta M Risky (1), masih tidur di rumah tersebut.
”Semua berhasil lolos dari kejadian ini, kecuali Rosyid, Ia tidak sempat dievakuasi,” kata Agus. Johan, kakak Rosyid, masih terlihat syok dengan kejadian ini. Ia sendiri mengaku terbangun dari tidur gara-gara mendengar adiknya, Risky menangis.
”Begitu terbangun, saya dengar orang-orang sudah pada teriak. Saya lalu hanya sempat selamatkan Risky,” ujarnya dengan nada lirih.
Dari keterangan keluarga Misno, Rosyid meninggal bukan karena tergencet. Debu dan pasir dari reruntuhan rumah, memenuhi saluran pernafasannya hingga mengalami infeksi.
Yang menarik, peristiwa kereta menabrak rumah di perkampungan bantaran rel Stasiun Kota Lama ini bukanlah yang pertama. Tahun 2005, rangkaian gerbong tangki dari Depo Jagalan, juga menerjang rumah warga.
Makin menarik, karena yang ditabrak pun sama, yakni rumah Misno. Ketika itu, bibi Misno, Rupiatin (56), mengalami luka berat di kaki, yang dideritanya sampai sekarang. ”Karena kejadian kedua kalinya ini, kami sudah putuskan untuk tidak lagi tinggal di situ selamanya,” kata H Abdul Mujib, alias Abah Ateng, kakak Misno.
3. Lokomotif Berjalan Sendiri di Semarang Kejadian menarik yang sama juga terjadi di Semarang, yaitu Fenomena Kereta jalan sendiri, ada yang bilang itu adalah kereta hantu,
Tiga rumah warga yang terletak di Dukuh Mijen, Desa Nolokerto, Kecamatan Kaliwungu, Kendal, rusak setelah diterjang oleh lokomotif milik PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operaso (Daops) IV Semarang, pada tahun 2013. Yang mengejutkan ternyata lokomotif itu berjalan sendiri tanpa diawaki masinis.
Tanpa dikendalikan oleh masinis, lokomotif bernomor seri CC 202328 itu, berjalan dari Stasiun Poncol Semarang, pada hari Minggu pagi, sekitar pukul 04:00 Wib. Lokomotif buatan General Electric, Amerika Serikat tahun 2009 itu, berjalan sendiri sejauh kurang lebih 17,2 Km ke arah barat.
Lokomotif itu baru berhenti setelah keluar dari rel, dan terhempas ke area persawahan di Dusun Mijen, Desa Nolokerto, Kecamatan Kaliwunggu, Kendal. Tidak hanya itu saja, tiga rumah warga mengalami kerusakan, setelah terhempas oleh kereta yang keluar dari jalur itu.
Manajemer Humas PT KAI Daops IV Semarang, Surono membenarkan kejadian tersebut. Ia mengatakan, lokomotif itu berjalan sendiri saat tengah dilakukan pemanasan mesin di Stasiun Poncol.
“Kejadiannya saat itu sedang dipanasi mesinnya. Kemudian begitu tahu lokomotif berjalan sendiri dari Stasiun Poncol, kami langsung menghubungi penjaga perlintasan kereta api, yang kemungkinan dilewati oleh lokomotif itu, agar segera menutup pintu perlintasan. Ada kurang lebih 10 pintu perlintasan yang langsung ditutup, sehingga tidak ada tabrakan di sepanjang jalur yang dilalui lokomotif itu,” jelasnya.
Surono melanjutkan, lokomotif akhirnya terhempas ke area persawahan, namun tidak mengalami kerusakan yang parah. Selain itu, pihaknya akan menganti kerugian yang ditimbulkan akibat lokomotif yang berjalan sendiri itu.
“Ada Kandang kambing dan tiga rumah warga Nolokarto yang rusak, dan akan kami perbaiki. Saat ini, kereta api akan dibawa ke Semarang serta diperbaiki di Balai Yasa Yogyakarta. Selain itu, kejadian ini tidak sampai menyebabkan perjalanan kereta api terganggu,” tandasnya
Wah jangan sering-sering kayak gitu ya, untung gak ada korban jiwa, tapi Fenomena Kereta Jalan sendiri ini masih banyak di perbincangkan di semarang, ada yang bilang bahwa Kereta tersebut adalah kereta hantu yang jalan sendiri di Semarang, tapi kalau itu memang di kendalikan sama Hantu.
4. Kereta Api Hantu Manggarai Jika Anda penumpang kereta jurusan Jakarta-Bogor dan Jakarta-Depok, cerita soal kereta hantu Manggarai pastinya tak asing lagi di telinga. Sudah bertahun-tahun cerita mistis ini buat heboh.
Dihimpun dari berbagai sumber, sebenarnya cerita kereta hantu ini mulai ramai diperbincangkan sejak 5 tahun lalu. Peristiwanya bermula saat penumpang yang menumpang kereta jurusan Bogor naik kereta dari arah Manggarai hampir larut malam.
Kala itu si penumpang mengaku tak ada keadaan berbeda meski saat dia mendatangi stasiun hari sudah larut malam dan jam operasional sebenarnya tak ada lagi. Penumpang itu naik, dan setibanya di Bogor dan turun, tiba-tiba saja kereta yang dia tumpangi hilang begitu saja.
Beberapa bulan setelah itu, heboh lagi kereta hantu tanpa masinis dan tidak berpenumpang yang melintas dari Manggarai hingga Bogor. Percaya atau tidak, beberapa orang katanya melihat dengan mata mereka sendiri kereta berjalan sendiri.
Bahkan seorang penjaga pintu perlintasan di Bukit Duri, Jakarta, juga menyebut tiba-tiba ada kereta dari arah sebaliknya yang juga tidak berpenumpang. Kabarnya kereta itu berhenti di Cikini.
Nah, demikian rangkuman “Empat Misteri Kereta Api Berhantu Bisa Jalan Sendiri”, semoga bermanfaat. Jangan lupa berikan komentar di bagian bawah dan sebarkanlah ke semua teman kalian.
Sumber: Sebarkanlah.com
Post a Comment