Misteri 3 Pendaki Tersesat di Gunung Slamet Mendengar Suara Adzan
Tiga pendaki asal Universitas Veteran Yogyakarta yang tersesat dan hilang dalam pendakian ke Gunung Slamet, Jawa Tengah telah ditemukan dan dievakuasi tim SAR gabungan. Ketiganya ditemukan selamat di antara ketinggian 2.658 mdpl hingga 2.792 mdpl, tepatnya di antara Pos 4 dan Pos 5, Minggu 15 Februari 2015.
Ketiga pendaki ditemukan di dalam kondisi selamat meski salah satu dari mereka ditemukan dalam kondisi sudah sangat lemah. Menurut Kepala Operasional dan Pelatihan SAR DIY, Indro, ketiga pendaki diketahui bernama, Airlangga Firgianto, Januar Renaldo dan Ronald Vidi Adiguna.
Menurut Kepala Operasional dan Pelatihan SAR DIY, Indro, ketiga pendaki melakukan pendakian di saat Gunung Slamet terlarang untuk didaki karena aktivitas vulkaniknya masih tinggi.
“Pendakian sedang ditutup karena Slamet dalam kondisi waspada, aktivitas vulkaniknya meningkat,” ujar Indro, seperti dikutip Sebarkanlah.com dari Vivanews.
Baca: Mengungkap Misteri Istana Kerajaan Nabi Sulaiman
Status Gunung Slamet dalam kondisi waspada terhitung sejak 5 Januari 2015. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah merekomendasikan agar tidak ada yang berada dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung berketinggian 3.428 mdpl itu.
Namun, survivor menceritakan pengalaman mereka di hutan Gunung Slamet yang gelap melalui SMS, mereka mendengar suara misterius seperti suara azan dan juga musik dangdut.
“Survivor mengatakan saat hari mulai gelap, di tengah hutan, mereka mendengar suara misterius seperti kumandang adzan dan suara musik dangdut,” kata Daru.
Menurut tim SAR, apa yang didengar oleh survivor ini cukup masuk akal, tapi tetap saja tidak bisa mendeteksi keberadaan ketiganya. Meskipun mereka mendengar azan dan dangdut, bukan berarti mereka berada di dekat perkampungan. Karena menurut mereka, suara aktivitas dari kaki gunung bisa merambat dan dapat terdengar hingga ke hutan di atas gunung.
Akhirnya tim SAR gabungan dapat menemukan survivor dalam pencarian ke titik duga di sekitar kawasan yang dinamakan Gunung Malang di kawasan hutan Gunung Slamet. Ketiganya melakukan pendakian dari Jalur Blambangan pada Sabtu 7 Februari 2015. Seharusnya ketiganya sudah kembali pada hari Kamis 12 Februari 2015. Namun, mereka kehilangan arah dan tersesat. Ketiga Survivor baru diketahui tersesat setelah salah satu dari mereka mengirimkan pesan singkat ke SAR Purbalingga pada Kamis, 12 Februari 2015 dan Jumat 13 Februari 2015. [Sumber:Viva]
Post a Comment