Cerita Horor Nyata Penghuni Sungai Hantu Kalab
Cerita Horor Nyata Penghuni Sungai Hantu Kalab - Aku ingin berbagi kisah kepada kalian tentang masa kecilku di sebuah desa di mana menjadi tempatku dilahirkan.
Tak lama, ibuku datang dan menyelamatkanku.
Setelah itu aku bercerita pada beliau bahwa aku juga melihat sosok tanpa wajah waktu diseret tadi.
Tetapi, tak ada keanehan yang terjadi sedikit pun hingga aku pulang ke rumah.
Dari dalam mimpiku, berulang kali aku bermimpi melihat sosoknya. Sosok wanita mirip kuntilanak. Hingga di mimpiku yang ke tujuh, aku masih bertemu dengannya (mimpi tujuh kali pada bulan itu) tetapi, entah kenapa dalam mimpiku, sebuah pedang ku hunuskan ke arahnya dan dia pun menghilang, sampai sekarang tak pernah hadir dalam mimpiku lagi. Aku juga tidak berharap. Demikianlah cerita horor nyata penguni sungai kali ini.
Dari sejak aku balita, beberapa hal yang berbau supranatural selalu mengusikku.
Mulai dari sosok hitam raksasa yang berdiri di depan pintu rumahku.
"Wujudnya besar, hitam, berbulu. Bukan sapi nak, tapi Genderuwo," kata ibuku.
Lalu yang selanjutnya pada usiaku kesembilan tahun, saat itu aku sedang berenang di dalam damainya arus sungai yang berada tak jauh dari rumahku.
Aku sendirian dan pada waktu itu sudah jam satu siang.
Tak lama, ibuku datang dan menyelamatkanku.
Setelah itu aku bercerita pada beliau bahwa aku juga melihat sosok tanpa wajah waktu diseret tadi.
"Itu namanya Hantu Kalab, penunggu sungai. Makanya, siang-siang itu tidur, jangan malah main," tuturnya.
Yang terakhir pada saat aku liburan ke Bali beberapa tahun yang lalu, waktu aku masih kelas dua SMK.
Tetapi, tak ada keanehan yang terjadi sedikit pun hingga aku pulang ke rumah.
Dari dalam mimpiku, berulang kali aku bermimpi melihat sosoknya. Sosok wanita mirip kuntilanak. Hingga di mimpiku yang ke tujuh, aku masih bertemu dengannya (mimpi tujuh kali pada bulan itu) tetapi, entah kenapa dalam mimpiku, sebuah pedang ku hunuskan ke arahnya dan dia pun menghilang, sampai sekarang tak pernah hadir dalam mimpiku lagi. Aku juga tidak berharap. Demikianlah cerita horor nyata penguni sungai kali ini.
Post a Comment