Tragedi Pembantaian Kelompok Minoritas Paling Parah Di Dunia
"Tragedi Pembantaian Kelompok Minoritas Paling Parah Di Dunia" - Teman anehtapinyata.net isu yang berhubungan dengan SARA (Suku, Ras, dan Antar Golongan) kerap menyulut terjadinya konflik di berbagai belahan dunia. Dan tentu saja yang menjadi korbannya kebanyakan adalah kaum minoritas. Kaum minoritas ini kerap mendapat perlakuan tidak mengenakan dan yang paling parahnya adalah terjadinya pembantaian sadis secara besar-besaran. Penasaran di mana saja terjadi pembantaian kaum minoritas ini? Berikut informasi tragedi pembantaian kelompok minoritas paling parah di dunia.
Teman anehtapinyata.net muslim Rohingnya merupakan umat muslim yang berasal dari negara Myanmar. Namun di negara asalnya, muslim Rohingnya yang merupakan kaum minoritas diburu dan dibantai secara sadis oleh kaum mayoritas di sana. Akibatnya, banyak dari muslim Rohingnya yang kabur ke negara lain untuk mendapatkan perlindungan. Sejarah mencatat kehidupan muslim Rohingnya yang menyakitkan dan menjadi korban penindasan kaum budha yang menjadi mayoritas disana telah terjadi sejak abad ke-17. Banyak kaum muslim sejak itu di bunuh dan di bantai dengan sengaja. Selanjutnya saat Jepang menguasai Vietnam saat perang dunia II, setidaknya ada ribuan muslim Rohingnya yang dibantai habis-habisan lalu dibuang begitu saja. Tragedi pembantaian umat muslim Rohingya oleh umat budha di negara Myanmar ini menjadi yang terparah dalam sejarah dunia di abad modern.
Teman anehtapinyata.net Yazidi sendiri merupakan sebutan bagi sebuah kaum minoritas di Irak yang meyakini sebuah agama kuno. Mereka sama seperti orang Irak lainnya punya Tuhan yang disembah. Tuhan kaum Yazidi diwujudkan sebagai dewa merak bernam Melek Taus. Karena hal tersebutlah mereka kerap dikatakan kafir dan sesat. Perjuangan kaum Yazifi di negara Irak sangatlah berat. Menjadi kaum minoritas yang hidup di tanah konflik adalah ibarat hidup di tanah yang gersang dengan para pemangsa. Kaum Yazidi kerap mendapat perlakuan tidak mengenakan di negaranya tersebut. Perlakuan sadis tersebut kerap mereka dapatkan dari kelompok Islam garis keras ISIS. Padahal kaum Yazidi ini lebih dulu mendiami Irak ketimbang ISIS.
Pembantaian Kaum Muslim Minoritas di India
Teman anehtapinyata.net dalam sejarah di India pernah terjadi pembantaian besar-besaran terhadap kaum minoritas. Di negara India, agama yang menjadi mayoritas adalah agama Hindu. Umat Hindu dan Islam di India sejak dahulu memang kerap terlibat konflik. Salah satu konflik berdarah paling berkepanjangan adalah konflik di kawasan Kashmir. Di daerah ini kerap terjadi pembantaian kaum minoritas. Dan ironisnya konflik berdarah ini masih sering terjadi hingga saat ini. Tidak diketahui apa penyebab konflik tersebut terjadi berlarut-larut hingga sekarang. Pembantaian paling sadis terjadi pada tahun 1947 di Jammu. Selain itu ada juga operasi polo di India yang dalam prakteknya di fokuskan untuk membantai besar-besaran umat muslim di Huberabad. Tak hanya sampai di situ saja, pembantaian kaum minoritas khususnya muslim di India berlanjut sampai pada peristiwa Neille di tahun 1983, Hasimpura di tahun 1987, dan masih banyak lagi.
Tragedi Pembantaian Etnis Tutsi di Rwanda Afrika
Teman anehtapinyata.net tragedi genosida paling parah terakhir datang dari negara Rwanda di benua Afrika. Pada tahun 1994, Rwanda mengalami kekacauan yang hebat. Kerusuhan terjadi di mana-mana, dan mirisnya yang menjadi sasaran kala itu adalah kaum minoritas dari etnis Tutsi. Kaum Tutsi berjumlah sekitar 15% dari total keseluruhan penduduk Rwanda. Dalam jangka waktu 3 bulan, 800 orang etnis Kursi menjadi korban pembantaian etnis Hulu, kaum mayoritas di Rwanda. Namun akhirnya, dunia internasional pun menaruh perhatian terhadap kejadian tersebut, para petinggi yang menyebabkan terjadinya kerusuhan berdarah itu diadili dan dihukum secara setimpal.
Teman anehtapinyata.net tragedi di atas merupakan sekumpulan kecil dari tragedi pembantaian yang menerpa kaum minoritas di dunia. Hendaknya dalam suatu negara kebebasan berkeyakinan tetap dijunjung tinggi. Jangan jadikan agama sebagai kedok untuk membantai kaum lain. Dengan meyakini jika perbedaan tersebut merupakan suatu keindahan mungkin tidak akan terjadi lagi pembantaian terhadap kaum minoritas dan tentu saja kehidupan akan menjadi tentram, aman, dan damai. Semoga bermanfaat teman.
Baca Juga: Dokumen Rahasia Masa Lalu Paling Misterius Yang Belum Terpecahkan
Post a Comment